Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen Diskotek Mille's Kesulitan Bendung Pengguna Narkoba

Kompas.com - 11/10/2016, 19:22 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Humas Diskotek Mille's, Yuki, menuturkan bahwa pihaknya bersedia bekerja sama dengan pemerintah untuk menekan peredaran narkoba. Namun, dia juga mengeluhkan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang ingin menutup Diskotek Mille's hanya karena dua kali ada pengunjung yang menggunakan narkoba di sana.

"Sekarang begini, kalau saya pakai narkoba di hotel, lalu ketahuan, apakah hotelnya ditutup? Kan enggak. Sama kayak di sini. Kami mau turut serta membantu Pemda DKI, tapi kami juga bingung sama kebijakannya, jadi kami harus bagaimana," kata Yuki kepada Kompas.com, Selasa (11/10/2016).

(Baca: Oknum Polisi Ditangkap karena Membawa Narkoba di Diskotek Mille's)

Dia menyebutkan, pemantauan terhadap pegawai yang bekerja di sana dipastikan sudah maksimal. Bahkan, manajemen Mille's membuat sebuah perjanjian untuk pegawai dalam bentuk surat pernyataan yang berisi kesepakatan untuk tidak menggunakan, mengedarkan narkoba.

Jika ada pegawai Mille's yang terbukti terlibat peredaran atau penggunaan narkoba maka sanksinya akan dikeluarkan dan langsung dilaporkan ke pihak kepolisian. Surat pernyataan itu dikuatkan dengan tanda tangan pegawai yang disertai dengan materai Rp 6.000.

Di sisi lain, Yuki mengaku kesulitan membendung penggunaan dan peredaran narkoba dari kalangan pengunjung. Hal itu karena tidak memungkinkan memeriksa secara menyeluruh setiap kali ada pengunjung yang datang ke diskotek.

"Kami ini enggak bisa periksa sampai ke dalam-dalam, paling cuma body dan bag checking. Siapa yang tahu kalau dia bawa (narkoba) kecil begitu diselipin di mana, susahnya di situ," tutur Yuki.

Dia meminta Pemprov DKI mengkaji ulang rencana penutupan Diskotek Mille's. Yuki juga menyinggung kerugian yang akan dialami jika diskotek itu benar-benar ditutup nantinya.

"Ada 300 sampai 400 pegawai yang kerja di sini. Nanti bagaimana nasib mereka," ujar dia.

(Baca: Pihak Diskotek Mille's Belum Terima Surat Pencabutan Izin dari Pemprov DKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com