Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tanya soal Dugaan Penistaan Agama, Ini Jawaban Ahok

Kompas.com - 14/11/2016, 11:49 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga bertanya tentang dugaan penistaan agama kepada calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, saat di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016) ini.

Dalam sesi tanya jawab bersama Ahok, warga bernama Afni itu mengaku sudah mulai mempercayai politisi sejak Joko Widodo bersama Ahok memimpin ibu kota.

"Saya tidak akan bergeming dengan situasi di luar sana. Saya mau Pak Ahok tetap kerja untuk Jakarta," kata Afni, warga Sunter Jakarta Utara itu kepada Ahok.

Ahok pun menjawab. Dia menegaskan tidak mungkin menista agama, terutama agama Islam. Sebab, ibu angkat, paman, dan banyak saudaranya yang merupakan warga muslim. Ahok menyebut dirinya kerap menyumbang sapi untuk qurban dan pembangunan masjid.

"Marbut juga diberangkatin umrah. Aku kira aku masih waras lho. Kalau aku hina agama, namanya saya gila," kata Ahok.

Hanya saja, dugaan penistaan agama ini sudah masuk dalam ranah hukum. Ahok mengaku siap jika nantinya tindakan mengutip ayat suci berbuntut pada perubahan statusnya menjadi tersangka.

Ia berharap kasus ini segera dilimpahkan ke pengadilan dan seluruh warga dapat mengetahui hal yang sebenarnya.

"Nabi Yusuf saja dipenjara lama, keluar jadi menteri. Kapolri profesional, kalau saya jadi tersangka, harus segera dinaikkan ke pengadilan. Salah enggak apa-apa, daripada saya dipaksa mundur, terus mundur," kata Ahok.

Warga langsung bertepuk tangan dan bersorak riuh mendengar pernyataan Ahok tersebut.

"Saya enggak setuju kalau bapak bilang mundur. Apapaun yang terjadi bapak janji harus maju," kata Afni. Setelah itu, mereka berdua berfoto bersama.

Kompas TV Ahok: Intinya Mau Seret Saya Ke Penjara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com