Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran Keluhkan Lambannya Petugas Damkar

Kompas.com - 22/11/2016, 20:02 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Warga Jalan Pintu Air II RT 009/RW 001, Kelurahan Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, mengeluhkan lambannya petugas Dinas Pemakam Kebakaran datang ke lokasi saat kebakaran terjadi di rumah salah satu warga di lokasi tersebut, Selasa (22/11/2016).

Warga menilai jika petugas datang cepat, rumahnya tidak akan ludes terbakar. 

"Malah tadi mereka sempat nyasar dulu sebelum ke sini," kata warga yang menjadi korban kebakaran, Ranider Sikh (62), saat ditemui Kompas.com, Selasa sore.

Rumah Rani terbakar saat ia masih berada di tempat kerjanya. Namun, ada dua orang pembantunya yang sedang berada di lantai satu.

Menurut warga sekitar, kebakaran yang melanda rumah Rani ini terjadi sekitar pukul 14.00. Ada enam unit mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan ke lokasi sekitar pukul 14.40.

Ketua RT setempat, Benny (67), menilai selisih waktu antara pelaporan dan kedatangan mobil petugas Damkar terlalu lama.

"Api sudah (membakar bangunan) 70 persen baru mereka datang," kata Benny.

Dalam peristiwa kebakaran yang melanda rumah Rani, tak ada rumah lain yang terbakar. Permukiman warga di RT 009/RW 001 Kelurahan Pasar Baru bukan merupakan permukiman padat penduduk.

Rumah-rumah warga yang ada di lokasi tersebut terpantau merupakan rumah yang bisa dikategorikan mewah, tak terkecuali rumah milik Rani.

Benny meyakini jika permukiman mereka adalah permukiman padat penduduk, maka akan ada banyak rumah yang terbakar.

"Karena mereka datangnya lama sekali. Tidak cepat tanggap. Harusnya mereka bisa cepat tanggap," ujar Benny.

(Baca: Saat Ditinggal Kerja, Rumah Keluarga Ini Terbakar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com