Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Sebut Kebijakan Lelang Kosolidasi Pemprov DKI Buat Pengusaha UMKM Terpinggirkan

Kompas.com - 27/11/2016, 18:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono menyebut kebijakan lelang yang dilakukan secara konsolidasi di Pemprov DKI membuat pengusaha kecil dan menengah menjadi terpinggirkan.

Sebab, dengan kebijakan lelang konsolidasi, hanya pengusaha yang punya modal besar yang bisa ikut mekanisme lelang.

Hal itu disampaikan Agus dalam pidato politiknya dengan tema Ekonomi, Investasi, dan Program Rumah Rakyat, di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Minggu (27/11/2016).

Agus mencontohkan, kebijakan lelang untuk alat tulis kantor (ATK) di Pemprov DKI. Dia menyebut, lelangnya menggunakan mekanisme yang disebut lelang konsolidasi.

"Contoh kecil, lelang pengadaan alat tulis kantor (ATK) senilai Rp 100 juta - 200 juta di tiap unit dalam sebuah instansi, dikonsolidasikan atau digabungkan menjadi lelang ATK untuk semua instansi," kata Agus.

Akibatnya, lanjut Agus, nilai proyeknya melonjak tajam jadi miliaran rupiah. Para pengusaha kecil yang hanya punya modal ratusan juta rupiah tidak dapat ikut lelang itu.

"Secara otomatis, lelang konsolidasi ini meminggirkan usaha pengusaha kecil dan menengah yang justu jumlahnya paling banyak," ujar Agus.

Agus mengatakan, jika para pengusaha UMKM itu tidak mendapat peluang usaha yang baik, tentu saja tidak adanya pekerjaan. Sehingga mengakibatkan berkurangnya pendapatan dan perlahan menimbulkan penggangguran.

"Oleh karena itu, efisiensi anggaran memang penting. Tapi saya yakin, kita bisa menemukan cara-cara meningkatkan partisipasi pengusaha kecil dan menengah dalam membantu merealisasikan APBD DKI bagi kesejahteraan bersama," ujar Agus.

Agus mengaku, ia tahu masalah ini ketika berdialog dengan sejumlah pelaku dunia usaha, salah satunya pengurus di Kadin DKI. Ia mengatakan, 90 persen anggota Kadin DKI adalah pengusaha UMKM.

"Sebagian dari mereka menggantungkan usahanya dari proyek-proyek pemerintah daerah," ujar Agus.

Kompas TV Benarkah "Whatsapp" Tim AHY Bocor?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com