JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bercerita bahwa banyak orang yang tidak suka dengannya karena sering memotong anggaran festival.
Basuki mengatakan, dulu festival di Jakarta memang menggunakan APBD DKI dengan jumlah miliaran rupiah.
"Memang dulu festival di Jakarta pakai APBD sampai miliaran. Ini kita potong, tapi banyak orang yang enggak senang," ujar Basuki atau Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jumat (23/12/2016).
Ahok memberi beberapa contoh festival yang anggarannya dia potong, misalnya Festival Palang Pintu yang digelar tiap tahun di Kemang. Ahok mengatakan, anggaran yang biasa dikeluarkan sebanyak Rp 2 miliar.
"Lalu ada Festival Kota Tua semalam Rp 10 miliar. Apa enggak gendeng? Terus uangnya ditransfer enggak? Enggak, katanya malah pakai kuitansi," ujar Ahok.
Padahal, anggaran tersebut seharusnya disalurkan dengan cara ditransfer sehingga Pemprov DKI bisa memantau penggunaan anggarannya.
Meski demikian, Ahok mengatakan, tidak semua kegiatan kesenian dipotong anggarannya. Gedung Kesenian Jakarta merupakan salah satu yang mendapatkan anggaran dari Pemprov DKI karena sebelumnya tidak memiliki dana. Ahok pun meminta mereka menggelar kegiatan minimal satu bulan sekali.
"Jadi ada hal yang perlu kita subsidi, ada hal yang enggak," ujar Ahok.
Selain itu, Ahok juga menargetkan kawasan Monas, Lapangan Banteng, Gedung GKJ di Pasar Baru, hingga Kota Tua harus bagus dan rapi. Dengan demikian, warga yang ingin melakukan kegiatan seni dan budaya di lokasi-lokasi itu merasa nyaman.
Ahok juga sering mengajak pegawai DKI untuk menonton film nasional bersama-sama. Ahok mengatakan, semua itu merupakan bentuk dukungannya terhadap perkembangan seni dan budaya di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.