Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Cari Motif Lain dalam Kasus Perampokan di Pulomas

Kompas.com - 31/12/2016, 14:34 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian menyatakan tak menutup kemungkinan ada motif lain di balik kasus penyekapan di kediaman Dodi Triono (59), di Pulomas Residence, Pulogadung, Jakarta Timur, pada 26 Desember lalu.

Namun, sampai saat ini, bukti-bukti yang dimiliki kepolisian masih menyimpulkan motif dari kasus tersebut hanyalah perampokan.

"Masalah motif lain jika ada, pasti kita akan tetap mencari petunjuk, clue apakah ada motif lain. Jadi kita tidak akan berhenti," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafly Amar di RS Kartika, Pulomas, Sabtu (31/12/2016).

Menurut Boy, penyidik kepolisian sampai saat ini masih terus mengumpulkan bukti-bukti baru. Bukti-bukti itulah yang akan dijadikan dasar untuk mengembangkan penyidikan.

"Apakah ada motif-motif terselubung di balik semua itu, semua tetap menjadi bagian yang diselidiki penyidik Polri," ucap Boy.

Ada 11 korban penyekapan Pulomas, enam di antaranya tewas, salah satunya Dodi. Para korban diketahui disekap oleh para perampok di kamar mandi. Para korban tewas diketahui kekurangan oksigen akibat terlalu sempitnya ruangan.

Menurut Boy, sampai saat ini, keterangan yang diperoleh polisi menyatakan pelaku menyekap korban untuk memudahkan mereka menggondol barang-barang yang ada di rumah tersebut.

"Selain itu mereka ingin agar bisa melarikan diri dengan selamat," ucap Boy.

Ada empat pelaku yang beraksi dalam kejadian itu. Saat ini, dua sudah tertangkap, satu buron, dan satu tewas.

Korban selamat ada lima orang. Saat ini, mereka masih mendapat perawatan instensif di RS Kartika.

Selain pelaku yang tertangkap dan korban selamat, Boy menyatakan pihaknya juga akan meminta keterangan dari pihak-pihak yang kenal dan memiliki hubungan dengan sang empunya rumah, almarhum Dodi.

"Pihak-pihak yang terkait dengan almarhum. Secara lambat laun akan diambil keterangan. Jadi tentu semua lihat kondisi yang ada," ujar Boy.

Kompas TV Perampokan di Lumajang & Pulomas Jadi Fenomena Akhir Tahun 2016
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com