Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemensos: Ibu dari Soni dan Marcel Sedang dalam Kemalangan

Kompas.com - 05/01/2017, 21:35 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Direktur Rehabilitasi Sosial Anak (RSA) Kementerian Sosial, Nahar, mengatakan saat ini M, ibu dari Soni (16) dan Marcel (3), kakak-beradik telantar di Tangerang, belum memungkinkan untuk mengurus kedua anaknya tersebut.

“Masalahnya, orangtua asli (M) itu belum memungkinkan asuh anak ini karena sedang ada kemalangan. Baru saja ditinggal (meninggal) suami (kedua),” kata Nahar di Rumah Singgah Anak, Tangerang, Kamis (5/1/2017).

Dari informasi yang didapat, M memerlukan proses hingga 40 hari lagi untuk bertemu Soni dan Marcel. Kondisi ini dianggap kian menyulitkan pihak Kementerian Sosial dan Dinas Sosial Kota Tangerang untuk mempertemukan kakak-beradik itu dengan M.

Padahal saat ini pertemuan itu dibutuhkan untuk memulihkan kondisi psikologis dan traumatis kedua anak tersebut, terutama Soni. Soni berulangkali menyatakan ingin bertemu sang ibu,

"Oleh karena itu, kalau ditanya waktu, proses waktu 40 hari itulah kami akan memantau nanti tindak lanjut baiknya seperti apa,” kata Nahar.

Nahar melanjutkan, jika dalam proses itu petugas melihat kelayakan M dalam mengasuh anak. Kelayakan itu dilihat lewat serangkaian pertimbangan seperti apakah sering melakukan penelantaran, meninggalkan anak hingga tak menafkahi.

“Semoga 40 hari bisa berjalan dengan baik ke tempat awal, ada ibunya, tantenya yang tidak mengalami masalah kejiwaan dan (kemudian) hidup layak seperti dulu,” kata dia.

Ayah dari Soni dan Marcel meninggalkan dua tahun lalu. Ibu mereka kemudian menikah lagi dan meninggalkan mereka tidak terurus. Kementerian Sosial dan Dinas Sosial Tangerang pada Rabu kemarin membawa kedua anak itu ke rumah singgah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com