Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politikus PPP: Aneh kalau Ada yang Mengatakan Ahok Menistakan Agama

Kompas.com - 10/01/2017, 11:55 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sudarto muncul di antara relawan dan pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang sedang berorasi di Jalan RM Harsono, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2017).

Dalam kesempatan itu, Sudarto menyuarakan dukungannya bagi Ahok yang hari ini menjalani sidang kelima kasus dugaan penodaan agama. Adapun Ahok menjadi terdakwa dalam kasus ini.

(Baca juga: Begini Suasana Pendukung dan Bukan Pendukung Ahok di Luar Sidang)

Menurut Sudarto, Ahok tidak bersalah. Ia menilai Ahok dizalimi. "Sangat naif kalau Pak Ahok menistakan agama Islam. Pak Ahok justru melakukan banyak hal yang justru substansinya nilai ke-Islam-an," kata Sudarto kepada massa di lokasi unjuk rasa, Selasa siang.

Ia mencontohkan pembangunan masjid raya di Daan Mogot selama pemerintahan Ahok. Contoh lainnya, perhatian terhadap muazin dan marbut masjid.

"Itu dalam rangka membangun kerukunan umat beragama, memberikan fasilitas agama Islam untuk melaksanakan ibadah," ujar Sudarto.

"Jadi, ini aneh kalau ada yang mengatakan Pak Ahok penista agama Islam. Selama Jakarta berdiri, baru pada masa Pak Ahok dibangun masjid yang cukup lega di tengah-tengah Balai Kota, kantor gubernur," tambah dia.

(Baca juga: Polisi: Jalan RM Harsono Ditutup Selama Ada Sidang Ahok)

Kompas TV Sidang Ahok Besok Masih Hadirkan Saksi dari Jaksa

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com