JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono membantah bahwa perubahan desain lokomotif MRT akan menelan biaya Rp 64 miliar. Dia mengatakan perubahan desain kereta tidak akan menelan biaya apapun.
"Yang menambah biaya Rp 64 miliar itu desain yang satu lagi, yang mancung. Tapi karena akan menambah biaya dan waktu penyelesaiannya mundur, opsi ini sudah kami coret," ujar Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (18/1/2017).
Sumarsono mengatakan tim sengaja memilih desain yang tidak membutuhkan biaya tambahan lagi sebab Pemprov DKI tidak ingin ada keterlambatan dalam pengoperasian MRT.
"Jadi desain yang panjang ini kami coret karena akan butuh tambahan waktu satu tahun," kata Sumarsono.
(Baca: Ini Asal-usul Perubahan Desain Lokomotif MRT "Jangkrik")
"Maka cukup desain yang biru saja karena kami ingin selesai tetap 2019, enggak boleh mundur," ujar Sumarsono.