Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Jelaskan Penyebab Naiknya Angka Kecelakaan

Kompas.com - 30/01/2017, 14:29 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan meningkatnya angka kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta pada 2016 terjadi di luar jalur bus rapid transit (BRT) atau jalur yang juga dilalui kendaraan lainnya.

Budi menilai ada kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta dan disebabkan pengendara lain lalai atau tidak tertib berlalulintas.

"Lalu non BRT, bisa dibilang 90 persen mix traffic, yang terbesar (kecelakaan) non-BRT, senggolan terjadi. Tapi yang terjadi di non-BRT banyak juga yang bukan karena kami," ujar Budi, usai rapat pimpinan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (30/1/2017).

(Baca: Beberapa Koridor Bus Transjakarta dengan Angka Kecelakaan Tinggi)

Meski demikian, Budi juga mengakui adanya kecelakaan yang disebabkan kelalaian sopir bus Transjakarta. Sopir-sopir yang lalai itu, kata Budi, biasanya merupakan sopir yang baru mengemudikan bus Transjakarta.

"Terus terang saja sopir baru harus lebih diperhatikan. Kecelakaan juga karena sopir-sopir baru dan penambahan armada cukup signifikan," ujar Budi.

(Baca: Pencapaian Transjakarta dari Tahun ke Tahun)

Data dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada laman data jakarta.go.id mengenai kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta menunjukkan bahwa terjadi peningkatan angka kecelakaan dari 2014 hingga 2016.

Pada 2014, terjadi 770 kecelakaan yang melibatkan Transjakarta. Angka itu turun pada 2015 menjadi 418 kecelakaan dan meningkat pada 2016 menjadi 783 kecelakaan.

Kompas TV Pedagang Tertabrak Transjakarta saat Ada Demo FPI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com