JAKARTA, KOMPAS.com - Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar meminta masyarakat tidak terprovokasi penemuan KTP yang dikirim dari Kamboja.
Boy mengingatkan bahwa menjelang pencoblosan Pilkada DKI Jakarta pada 15 Februari 2017, banyak kabar beredar yang membuat masyarakat resah.
"Kita perlu ingatkan ke masyarakat perlu waspada tentang info-info yang belum tentu benar, karena jelang pilkada tanggal 15 ini semua macam-macam berita untuk menyesatkan untuk buat masyarakat resah agar masyarakat emosi dan sebagainya," kata Boy di Mapolda Metro Jaya, Jumat (10/2/2017).
(Baca juga: Isu KTP dari Kamboja dan Semangat Melawan "Hoax")
Boy mengatakan, saat ini pihak Bea Cukai maupun instansi terkait belum memiliki informasi utuh mengenai pengiriman KTP dari Kamboja tersebut.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tidak terprovokasi kabar yang belum jelas, apalagi belum masuk dalam penyelidikan polisi.
"Kita belum tahu, KTP-nya ada atau tidak baru berita ini. Katanya sudah dikirimkan ke alamat tertentu, ini kita belum ketemukan, mudah-mudahan ada hasil penelusuran," ujar Boy.
Pada Jumat (10/2/2017) pekan lalu, anggota Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menemukan adanya paket FedEx berupa 36 lembar KTP, 32 lembar kartu NPWP, satu buku tabungan, dan satu buah kartu ATM.
Dilihat dari jumlah dan barang-barang yang ada dalam paket, KTP palsu ini diduga akan digunakan untuk kejahatan terkait perbankan.
(Baca juga: Bea Cukai Sebut Motif Pengiriman Dugaan E-KTP Palsu Sedang Didalami)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.