Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Minta Korlap Aksi 212 Amankan Massa yang Provokatif

Kompas.com - 20/02/2017, 16:49 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigjen Suntana meminta koordinator lapangan aksi 212 atau Rabu (21/2/2017) besok untuk menertibkan massa yang melakukan aksi provokatif.

Suntana mengatakan, jika koordinator tak bisa mengamankan aksi, polisi akan menindak sesuai aturan yang berlaku.

"Ada langkah-langkah persuasif. Tadi kami sampaikan dan sudah ketemu. Besok kalau ada kaya gitu, korlapnya kita panggil tolong diamankan. Selama korlapnya mengamankan tidak apa-apa. Tapi kalau tidak bisa, (kami) mengamankan sesuai dengan SOP dan berkoordinasi dengan mereka," kata Suntana di Mapolda Metro Jaya, Senin (20/2/2017).

Suntana mengatakan, saat ini polisi akan berkoordinasi dengan pihak DPR terkait penyampaian aspirasi massa. Selain berorasi di depan Kompleks Parlemen, Senayan, perwakilan massa juga akan menemui pimpinan DPR.

"Kami akan koordinasi komisi berapa yang menerima dan kami masukan beberapa lima atau 15 tergantung teman DPR yang akan menerima. Tentu saja jumlahnya dibatasi karena ruangan sana terbatas," ujarnya.

Suntana enggan menyebutkan jumlah personel maupun anggaran pengamanan polisi. Ia hanya mengimbau massa tidak memprovokasi atau terprovokasi, apalagi sampai melakukan tindak anarkis seperti menduduki DPR.

"Sesuai komit mereka kan ini kan aksi damai dan tidak melakukan itu (menduduki). Kami doakan aja karena masyarakat umum melihat dan meminta aksi ini damai. Polisi hanya melayani mereka agar damai," ujar Suntana.

Aksi yang rencananya akan dihadiri ribuan orang dari berbagai penjuru Pulau Jawa ini hanya diperbolehkan hingga pukul 18.00. Inisiator dan penanggungjawab aksi adalah Front Umat Islam (FUI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com