JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, warga yang berada di bantaran kali sudah bersedia ditertibkan dan mendukung program normalisasi. Djarot mengaku dirinya sudah mengunjungi korban banjir yang berada di bantaran Kali Sunter dan Kali Krukut. Normalisasi diperlukan untuk menanggulangi banjir.
"Misalnya Kali Sunter dan Kali Krukut, kemarin saya sudah ke sana. Ada beberapa bidang yang harusnya dibebaskan, dan mereka sudah bersedia (ditertibkan)," kata Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/2/2017).
Dia mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan mengganti lahan jika dilengkapi dengan sertifikat kepemilikan lahan, akta jual beli, maupun girik. Karena itu, dia mengimbau warga segera mengurus sertifikat Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
Saat ini, lanjut dia, normalisasi sungai baru berjalan sekitar 40 persen.
"Ini (musim hujan) Januari tidak menentu dan cenderung ekstrim sampai akhir bulan Februari ini," kata Djarot.
Beberapa wilayah di Jakarta sempat terendam banjir pada Selasa kemarin. Selain disebabkan curah hujan yang tinggi, banjir juga disebabkan karena adanya tanggul yang jebol. Kasus tanggul jebol antara lain terjadi di Kali Sunter.
"Untuk sementara kami gunakan bronjong-bronjong terlebih dahulu sambil menunggu hujan reda baru kami kerjakan (perbaikan tanggul jebol). Memang seperti yang diketahui normalisasi sungai belum seluruhnya selesai. Makanya kami tetap lakukan normalisasi di beberapa daerah aliran sungai," kata Djarot.