Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPSK Minta Polisi Tak Sepelekan Pelecehan Mahasiswi di Transjakarta

Kompas.com - 08/03/2017, 11:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Lies Sulistiani, meminta polisi untuk tidak menyepelekan kasus pelecehan seorang mahasiswi Universitas Kristen Indonesia (UKI) di bus transjakarta. Lies menanggapi pernyataan Kanit Reskrim Polsek Jatinegara, AKP Bambang Edi, yang menganggap tindakan mencolek bagian kaki mahasiswi yang jadi penumpang transjakarta itu bukan merupakan pelecehan seksual.

"Meski tindakannya sedikit, tapi dampaknya bagi korban bisa mendalam. Itulah karakteristik dampak pelecehan seksual", kata Lies Sulistiani dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/3/2017).

Lies berharap polisi tidak terburu-buru menetapkan sebuah tindakan sebagai tindakan atau bukan tindakan pelecehan seksual. Polisi harusnya melakukan kajian secara komperhensif melalui pendekatan psikologis kepada korban dan pelaku.

Psikolog Polri juga bisa diturunkan untuk mendalami dugaan tindak pidana jika tidak ditemukan bukti fisik pada korban.

"Pada beberapa pelecehan seksual yang cukup berat tidak jarang bukti fisik justru dihilangkan oleh pelaku, termasuk yang ada pada diri korban," kata Lies.

Lies juga mengingatkan bahwa menetapkan sebuah tindakan sebagai pelecehan seksual atau bukan, bergantung pada persetujuan. Jika tidak ada persetujuan, tindakan seksual sekecil apapun bisa dianggap perbuatan yang melecehkan.

"Tanpa persetujuan, colekan sedikit apapun bisa memberikan dampak kurang menyenangkan bagi orang yang dicolek", kata dia.

Seorang mahasiswi UKI, Cawang, Jakarta Timur, melaporkan dugaan pelecehan yang dilakukan seorang laki-laki berinisial IK pada Senin (6/3/2017) lalu.  Asisten Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di dalam bus transjakarta 291 yang melintas di Halte Cawang Otista arah PGC. 

Mahasiswi yang tidak disebutkan namanya itu duduk di bagian tengah bus, bercampur dengan penumpang laki-laki. 

"Posisi di dalam bus dalam keadaan padat sehingga ada salah satu pelanggan laki-laki duduk di samping kursi korban, sehingga salah satu tangan pelaku menyentuh (meraba) bagian paha wanita tersebut," kata Wibowo kepada Kompas.com, Selasa.

Karena merasa dilecehkan, mahasiswi itu mengadu ke petugas on board bernama Fitriyani. Fitriyani mendampingi perempuan itu membuat laporan ke kepolisian. 

Namun, Kanit Reskrim Polsek Jatinegara AKP Bambang Edi mengatakan, pihaknya tidak menemukan tindak pidana dalam kasus itu. IK yang sempat diamankan akhirnya dipulangkan setelah diperiksa.

"Enggak ada unsur pidananya. Orang cuma pakai kelingking dicolek bagian pahanya. Bukan paha atas ya, bagian dekat dengkul. Kalau dipegang bagian payudara atau alat kelaminnya, itu bisa ya," kata Bambang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com