JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki hari ketiga masa kampanye putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017, Kamis (9/3/2017), pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, minim blusukan menemui warga.
Basuki alias Ahok sempat menemui warga yang tengah sakit di Jatinegara Timur, Kamis pagi. Hanya saja, kegiatannya itu luput dari peliputan awak media.
Juru Bicara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Bestari Barus, mengatakan bahwa masa kampanye masih panjang, yakni hingga 15 April 2017.
Dengan demikian, Ahok-Djarot masih memiliki banyak waktu untuk blusukan menemui warga.
"Slow saja. Jangan terlalu jor-joran juga, nanti lemas di ujung," kata Bestari, saat dihubungi wartawan, Kamis.
(Baca juga: Ahok "Blusukan" ke Jatinegara dan Temui Seorang Ibu yang Lumpuh)
Sementara itu, Djarot sudah bertolak ke Surabaya dan Blitar. Ia berangkat pada Rabu (8/3/2017) sore.
Djarot akan ziarah ke makam orangtuanya dan makam Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno.
Menurut Bestari, restu orangtua penting didapatkan agar rencana anaknya bisa berjalan lancar. Rencananya, Djarot berada di Blitar dan Surabaya hingga Sabtu (11/3/2017).
Meski demikian, Bestari menganggap Ahok-Djarot tetap perlu untuk menemui warga di lapangan.
"Penting dong namanya ketemu masyarakat, supaya bisa tahu harapannya. Ini karena mereka kedua tidak mau aji mumpung untuk memanfaatkan status petahana," kata politikus Partai Nasdem tersebut.
Pada hari pertama kampanye, Selasa (7/3/2017), Ahok tak berkampanye. Sebab, Ahok harus menjalani sidang sebagai terdakwa kasus dugaan penodaan agama.
Sementara itu, Djarot yang awalnya berencana menemui warga di Kalijodo, juga batal menghadiri acara tersebut.
Hal itu disebabkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memanggilnya untuk mengikuti rapat internal di DPP PDI-P.
(Baca juga: Ahok "Blusukan" ke Jatinegara dan Temui Seorang Ibu yang Lumpuh)
Kemudian, pada hari Rabu (8/3/2017), Ahok dan Djarot menemani Presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, untuk bertemu Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma. Pada malam harinya, Ahok nonton bareng film "Jakarta Undercover".