Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Normalisasi Lanjutan Bukit Duri Ditargetkan Mulai April 2017

Kompas.com - 16/03/2017, 19:38 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Normalisasi lanjutan Sungai Ciliwung di Bukit Duri ditargetkan mulai dilakukan pada April 2017.

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan mulai melakukan sosialisasi sejak Senin (13/3/2017).

"BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane) meminta lahan clear di April untuk bisa dibangun," kata Kepala Bagian Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Jakarta Selatan Bambang Eko Prabowo kepada Kompas.com, Kamis (16/3/2017).

(Baca juga: Normalisasi Kawasan Bukit Duri Dilanjutkan, Warga Ditampung di 4 Rusun)

Normalisasi Sungai Ciliwung dengan mengeruk dan memasang turap di sisi Bukit Duri dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui BBWSCC.

Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta bertugas membebaskan lahan dan merelokasi warga.

Warga Bukit Duri disebut tidak menolak normalisasi ini. Namun, mereka keberatan dengan pematokan trase yang diusulkan pemerintah.

(Baca juga: Warga Kampung Arus Dukung Normalisasi Kali Ciliwung)

Saat ini, Badan Pertanahan Nasional (BPN) masih menyiapkan peta bidang untuk kepastian relokasi.

Deretan yang akan terkena normalisasi yakni SMA 8 hingga Tongtek. "Permintaan warga perubahan trase, agar mengambilnya lebih ke sisi Jakarta Timur," ujar Bambang.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak hanya mengandalkan program normalisasi untuk atasi banjir Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com