Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Data Invalid dan Ganda Dalam DPT di Jakarta Barat?

Kompas.com - 20/03/2017, 16:23 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim pemenangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, mengklaim ada data invalid dan ganda pada putaran pertama Pilkada DKI di Jakarta Barat.  Tim Anies-Sandi menyatakan, dari 1.652.051 daftar pemilih tetap (DPT) di Jakarta Barat, terdapat 29.331 atau 1,8 persen data invalid dan ganda.

Angka itu mereka peroleh dari hasil memeriksa nomor induk kependudukan (NIK) KTP dan nomor kartu keluarga (KK). Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi, M Taufik, mengatakan di Jakarta, Senin (20/3/2017), bahwa ada ada 12 kategori data invalid NIK dan nomor KK, yaitu: 

1. NIK/KK tidak berjumlah 16 digit (sebanyak 12.174 pemilih). Taufik mengatakan, nomor NIK/KK harus berjumlah 16 digit.

2. NIK/KK Berakhiran "0000", (7 pemilih). Hal itu dianggap invalid karena empat digit terakhir merupakan nomor urut penerbitan NIK/KK. "Harusnya kan ada nomor penerbitan, masa 0000," kata Taufik,

3. NIK/KK kode kabupaten/kota "00" atau kode kecamatan "00", (67 pemilih). Taufik mencontohkan kode 73 untuk nomor KK Jakarta Barat. Bila NIK/KK "00", maka itu terindikasi invalid.

4. KK berdomisili di luar DKI. Penyisiran tim Anies-Sandi mendapati 2963 KK berdomisili di luar DKI Jakarta. Kode domisili KK di DKI Jakarta adalah "31".

5. KK berdomisili di lkuar Kabupaten/kota (4.604 KK di luar Jakarta Barat). Kode KK Jakbar adalah 3173.

6. Temuan lain adalah KK format tanggal perekaman tidak terbaca (sebanyak 1.009 pemilih). Untuk penerbitan KK, harus ada enam digit kedua untuk tanggal perekaman.

7. Tim Anies-Sandi juga menemukan ada 147 KK yang diterbitkan sebelum tahun 2005. Menurut Taufik, KK valid harus terbit setelah tahun 2005.

8. Ada juga temuan tentang 620 KK yang terbit setelah penetapan DPT pada tanggal 12 Desember 2016.

9. Ada 3.650 NIK format tanggal tidak terbaca/sesuai jenis kelamin.

10. NIK kode provinsi di luar wilayah Kependudukan. Taufik mengatakan, sesuai dengan pasal 37 PP Nomor 37 Tahun 2007, NIK KTP harus sesuai dengan kode wilayah. Namun dalam penyisiran ditemukan ada 15 NIK KTP di luar wilayah kependudukan.

11. Ada 2.805 NIK pemilih tidak sesuai dengan kode/kabupaten di Jakarta.

12. Data invalid terakhir adalah NIK KTP di luar wilayah kependudukan (sebanyak 792 pemilih).

Total jumlah data invalid itu sebanyak 28.853 pemilih. Sementara itu ada 477 pemilih ganda dari delapan kecamatan di Jakarta Barat.

"Kami mengajak pilkada tanpa kecurangan dan pemalsuan dokumen," kata Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com