Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Rancangan Kami Tidak Pernah Berniat Mengusir Nelayan

Kompas.com - 13/04/2017, 00:23 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan tidak pernah punya niat untuk mengusir nelayan dari teluk Jakarta.

Ahok menyampaikan itu untuk menjawab pertanyaan seorang anggota dari komunitas nelayan, dalam debat putaran kedua Pilkada DKI 2017.

Pertanyaan yang diberikan anggota komunitas nelayan bernama Iwan itu soal bagaimana kebijakan kedua pasangan calon yang ada untuk mensejahterakan nelayan termasuk menghentikan reklamasi.

Iwan juga menanyakan apakah kehidupan nelayan di teluk Jakarta sebenarnya diakui atau tidak.

Baca: Anies Singgung Warga Bukit Duri Saat Ahok Bilang Jangan Bohong

Sambil mengangkat desain gambar Rusun Nelayan Muara Angke, kemudian desain Rusun Nelayan Muara Baru, Ahok menjawab dan mengatakan pihaknya tidak pernah merancang untuk mengusir nelayan.

"Saya mau tunjukan ini adalah nelayan Muara Angke. Rancangannya, kami tidak pernah punya niat mengusir nelayan," kata Ahok sembari menunjukan gambar desainnya, di debat yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017).

Ahok kembali menunjuk pada gambar, bahwa ada rancangan kanal yang berguna untuk perahu nelayan di Muara Baru.

Ia kemudian menyinggung adanya permintaan dari pengembang untuk memperluas lahan dalam membangun rumah mewah di Pantai Mutiara. Namun, permintaan pengembang itu ditolak Ahok.

Ia kemudian menunjuk suatu titik dalam desain itu, yang nantinya akan jadi perluasan lahan. Di sana akan dipergunakan untuk tempat sandar kapal nelayan dan penyimpanan ikan.

"Kami memperluas justru di sini, dapat tanah 10 hektar. Untuk apa, supaya nelayan dapat tempat sandar termasuk tempat penyimpanan ikan, temasuk pengolahan ikan. Nanti ini yang akan dimiliki nelayan," ujar Ahok.

Baca: Ini Alasan Ahok Ngotot Jalankan Reklamasi

Ahok juga memaparkan soal proyek pengerjaan tanggul dari Cilincing ke Tanjung Priok. Tanggul setinggi 3,8 meter itu sedang dibuat karena tinggi permukaan tanah Ibu Kota yang menurut Ahok berada di 1,5 meter di bawah permukaan laut.

Selain karena persoalan penurunan tanah, tanggul tersebut menurut dia bisa berfungsi untuk tempat tambat kapal nelayan.

"Dan bagaimana untuk perumahan (nelayan) nya, perumahannya akan kami taruh di tepi tanggul. Semua nelayan akan tinggal di tepi tanggul, perahunya di sini," ujar Ahok sambil menjelaskan gambar.

Ahok juga mengatakan tengah memikirkan soal restoran apung untuk Muara Angke, menggantikan restoran yang lama. Restoran itu menurutnya nanti bisa melibatkan istri-istri nelayan.

"Jadi sebetulnya desain pengembangan terpadu di Muara Angke sudah jadi semua," ujar Ahok.

Cagub DKI nomor pemilihan dua itu menambahkan, nelayan menurut dia juga punya hak untuk tinggal di pulau reklamasi.

"Karena 50 persen itu tanah (reklamasi) punya DKI," ujar Ahok.

Kompas TV Tanggapan Ahok Soal Transportasi Gratis

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com