JAKARTA, KOMPAS.com - Peta elektoral Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua yang dirilis Indikator (Indikator Politik Indonesia) menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, berada pada angka 47,4 persen.
Sementara itu, elektabilitas pasangan nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, sebesar 48,2 persen. Sisanya, sebanyak 4,4 persen, tidak menjawab.
"Sejak Februari lalu dukungan terhadap Ahok-Djarot tampak konsisten mengalami peningkatan, sementara Anies-Sandi sempat menguat dalam temuan exit poll yang lalu, tapi saat ini kecenderungan dukungannya melemah," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanudin Muhtadi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/4/2017).
(Baca juga: Survei Charta: Elektabilitas Ahok-Djarot 47,3 %, Anies Sandi 44,8 %)
Menurut dia, persentase dukungan dalam putaran kedua ini semakin stabil. Selain elektabilitas, kedua pasangan calon saling balap dalam hal kesukaan responden.
Berdasarkan hasil survei, Ahok lebih banyak dikenal sebagai sosok yang pintar dan berwawasan luas; perhatian pada rakyat; jujur, bisa dipercaya, dan bersih dari korupsi; tegas dan berwibawa; serta mampu memimpin.
Sementara itu, Anies-Sandi unggul dalam citra yang ramah dan santun, serta penampilan menarik dan ganteng.
Survei juga menunjukkan persepsi kondisi sosial ekonomi dan kerja petahana. Sebanyak 63 persen menilai, pelaksanaan pemerintahan di DKI Jakarta sudah baik. Hanya 7 persen yang menjawab buruk.
(Baca juga: Survei LSI Denny JA : Dukungan untuk Ahok-Djarot 42,7 Persen, Anies-Sandi 51,4 persen )
Kondisi ekonomi juga dinilai baik (48 persen) dan kinerja petahana secara umum memuaskan (76 persen).
Namun, hanya 50 persen yang menginginkan Ahok kembali memimpin, sedangkan 43 persen tidak menginginkan Ahok kembali memimpin.
Survei ini dilakukan dengan melibatkan 495 responden dari target 1.000. Margin of error sebesar kurang lebih 4,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling. Survei dibiayai dengan dana Indikator sendiri.