Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran Warga di Jalan Dewi Sartika Dipicu Masalah Parkir

Kompas.com - 27/04/2017, 12:40 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian menyatakan tawuran di Jalan Dewi Sartika di Kramatjati, Jakarta Timur, yang melibatkan warga Budhi Asih dan warga asrama Batalyon Siliwangi (BS) dipicu persoalan parkir.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sapta Maulana mengatakan, masalah parkir yang diributkan itu di u-turn atau putaran balik dekat RS Budhi Asih.

"Tawuran ini sudah berlangsung lama. Persoalannya memang sepele, pada awalnya masalah parkir. Tapi sudah bertahun-tahun terjadi," kata Sapta, kepada awak media di Mapolres Metro Jakarta Timur, Kamis (27/4/2017).

Sapta melanjutkan, hasil pemeriksaan dua pelaku yang ditangkap karena membacok lawannya pada saat kedua kubu tawuran, masalah ini sudah berlangsung lama. Kedua pelaku yang ditangkap yakni EM (17) dan MF (19).

"Sudah lama, karena si pelaku bilang, 'iya Pak dari kecil sudah ribut Pak'," ujar Sapta menirukan pengakuan pelaku.

Karena sudah ada masalah sejak lama, ketika ada persoalan menurutnya bisa langsung memicu tawuran.

"Ya akhirnya hanya saling membalas aja. Memang memerlukan berbagai pihak untuk ikut menyelesaikan persoalan (tawuran ini)," ujar Sapta.

Baca: Bunyi Petasan Jadi Kode untuk Bertarung pada Tawuran di Dewi Sartika

Dua pelaku yang merupakan kubu warga Budhi Asih itu mengatakan, warga BS lah menyerang lebih dulu pada tawuran yang terakhir kali pecah pada Senin (24/4/2017) kemarin. Tidak ada otak atau provokator yang menggerakan mereka, karena mereka bereaksi spontan.

"Kalau menurut keterangan tersangka tiba-tiba sudah diserang asrama BS, mereka serentak keluar dari kediamannya," ujar Sapta.

Belum jelas juga soal kabar adanya warga dari luar kedua kubu yang ikut membantu salah satu kubu untuk ikut tawuran. Namun, hasil pemeriksaan polisi menyebut kubu warga BS mengundang warga lain dari Cililitan misalnya, untuk ikut tawuran melawan warga Budhi Asih.

"Temuan di lapangan bahwa yang ikut tawuran bukan hanya dari asrama BS sendiri, tapi campuran. Karena mungkin asli dari asrama BS itu jumlahnya sedikit. (Mereka) diundang untuk bantu asrama BS tawuran dengan warga Budhi Asih," ujar Sapta.

Sebelumnya, aparat Polres Metro Jakarta Timur menangkap dua pelaku pembacokan pada kasus tawuran antara warga asrama Batalyon Siliwangi (BS) dan warga Budhi Asih, di Jalan Dewi Sartika, Kramatjati, Jakarta Timur.

Baca: Tawuran di Jalan Dewi Sartika, Seorang Pemuda Tertancap Celurit

Dua pelaku tawuran yang ditangkap berinisial EM (17) dan MF (19). Keduanya berperan membacok Albert Jhon Daniel, lawannya pada tawuran tersebut. Polisi sudah memeriksa lima orang saksi yang menguatkan peran kedua tersangka yang merupakan warga dari kubu Taman Harapan, Budhi Asih.

Sedangkan Korban pembacokan merupakan warga asrama Batalyon Siliwangi. Beruntung nyawa korban dapat diselamatkan, dan dirawat di RS Polri, Kramatjati.

Kedua pelaku yang ditangkap dikenakan pasal 170 KUHP tentang tindak pidana kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama terhadap orang di muka umum. Ancaman pidananya maksimal sembilan tahun penjara.

Kompas TV Beginilah suasana tawuran warga di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, pada Selasa (25/4) dini hari tadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com