Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Kir di Kota Bekasi Berimbas Kemacetan

Kompas.com - 02/06/2017, 18:27 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Pengujian kendaraan bermotor (kir) di Jalan Ir H Djuanda Kota Bekasi sejak Jumat (2/6/2017) pagi hingga siang menyebabkan arus lalu lintas di sekitar lokasi uji kir tersendat.

Uji kir ini pada dasarnya wajib dilakukan untuk kendaraan bermotor setiap enam bulan sekali. Namun, antrean uji kir yang cukup panjang berimbas kemacetan jalan. Sebab, kendaraan yang antre untuk uji kir meluber hingga ke jalan.

Nunggu-nya lumayan lama, mobilnya banyak, dari pagi jam sepuluh antrenya sudah sampai luar jadi macet,” kata seorang sopir truk yang ikut uji kir, Yulistyawan (33), di tempat uji kir, Jalan Ir H Djuanda Kota Bekasi, Jumat (2/6/2017).

(Baca juga: Pemprov DKI Beri Waktu 3 Bulan kepada Angkutan "Online" untuk Uji Kir)

Pantauan Kompas.com, hingga pukul 14.00 WIB, arus lalu lintas di jalan di depan lokasi uji kir ini masih tersendat.

Terkait kemacetan ini, Kepala UPTD Kir Kota Bekasi Zeno Bacthiar mengatakan, lokasi uji kir dalam proses perpindahan. Saat ini, tempat uji kir masih menggunakan lahan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Kalau lahannya terkait cukup, pasti tidak cukup. Kita dalam proses pindah kantor di Bekasi Utara,” ujar Zeno.

(Baca juga: Ini yang Dikeluhkan Pengemudi yang Ikuti Uji Kir di PKB Pulogadung)

Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya sejak pagi sudah melakukan upaya rekayasa lalu lintas dengan menutup putaran tepat di depan kantor UPTD Kir Jalan Ir H Djuanda.

Selain itu, ia sudah mewajibkan kendaraan yang ingin melakukan uji kir untuk memutar lebih dahulu jika tidak mendapatkan parkir sampai lahan sudah ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com