Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mertua Pernah Jenguk Omar Maute di Filipina

Kompas.com - 15/06/2017, 16:27 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Omarkhayam Maute atau Omar Maute adalah salah satu pimpinan dari kelompok yang melakukan penyerangan di Kota Marawi, Filipina.

Dia pernah tinggal di Indonesia dan memiliki seorang istri bernama Minhati Madrais yang merupakan warga Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.

Dadang (50), suami dari sepupu Minhati, membenarkan bahwa Omar Maute dan Minhati pernah tinggal di Desa Buni Bakti pada 2010 hingga 2011 dan tinggal di tempat ayah Minhati, KH Madrais Hajar.

Setelah menikah, Minhati dan Omar tinggal di Kairo hingga 2010 sambil melanjutkan kuliah dan akhirnya dipaksa untuk kembali ke Indonesia.

“Setelah menikah di Kairo, sebelum ke Indonesia, mereka pulang dulu ke Filipina. Pak Haji (KH Madrais) lalu menyusul ke Mindanao untuk menjenguk besan (keluarga Omar) sebelum mereka kemudian ke Babelan (Bekasi),” ujar Dadang, kepada Kompas.com di kediamannya. Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Rabu (14/6/2017) siang.

Baca: Maute, Pemimpin Kelompok Penyerangan di Marawi Beristri Warga Bekasi

Dadang menjelaskan, dirinya telah menanyakan kepada KH Madrais apakah mengetahui atau tidak mengenai kegiatan Omar Maute di Filipina.

“Mamang (KH Madrais) bilang tidak tahu (aktivitas Omar di Filipina) sambil menangis,” kata Dadang.

KH Madrais, kata Dadang hanya mengetahui keberadaan agama Islam di Mindanao Filipina bagus seperti di Indonesia.

“Pekerjaan Omar kita tidak tahu. Setahu saya dia membantu usaha ibunya. Pekerjaan bapaknya kita tidak tahu,” ujar Dadang.

Baca: Mertua Terpukul Saat Tahu bahwa Omar Pimpinan Kelompok Militan Maute

Selama Omar dan Minhati tinggal di Babelan Bekasi, Dadang bercerita, orangtua Omar pernah sekali mampir ke Babelan Bekasi. Ia menjelaskan, ibunda Omar merupakan seorang pengusaha mebel.

Sehingga seringkali bolak balik ke Indonesia. Oleh karena itu Dadang pun tahu mengenai usaha dari ibunya Omar.

Kompas TV Lebih dari 2.000 warga masih terjebak di dalam Kota Marawi di tengah pertempuran antara militer Filipina dan pasukan Maute.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com