Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertangkap Saat Curi Ponsel, 2 Pria Ini Babak Belur Dihajar Massa

Kompas.com - 05/07/2017, 21:03 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang pria, Suprihadi (23) dan DA (16), babak belur dihajar massa setelah tertangkap tangan saat tengah mencuri ponsel korbannya pada Rabu (5/7/2017).

"Korban bernama Ferry (34), seorang karyawan swasta di kawasan Tomang, Palmerah, Jakarta Barat," ujar Kapolsek Palmerah Kompol Armunanto, Rabu.

(Baca juga: Karyawan Curi Ponsel di Toko Tempatnya Bekerja)

Kejadian tersebut bermula ketika korban baru saja membeli nasi bungkus di sebuah warung yang terletak di kawasan tersebut saat jam makan siang kantor.

Saat korban hendak menyeberang ke kantornya, tiba-tiba dua pelaku yang menggunakan sepeda motor skuter putih dengan nomor polisi B 6484 CXL itu merampas ponselnya.

"Korban lantas berteriak minta tolong. Teriakan korban mengundang perhatian sejumlah pengemudi ojek online yang tengah berada di sekitar lokasi," kata dia. 

Dalam waktu singkat, para pengemudi ojek online mengejar, membekuk, dan menghajar kedua pelaku.

(Baca juga: Selama 20 Tahun, Pria Tua Ini "Rutin" Curi Pakaian Dalam Wanita)

Armunanto mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan kepada kedua pelaku, termasuk mengenai barang bukti berupa sebuah ponsel yang sempat dibuang pelaku saat menghindari kejaran massa. "Ngaku dibuang (barang bukti) saat di kejar," kata dia.

Atas perbuatannya, kedua pelaku ini dijerat dengan pasal 365 KUHP tentang Pencurian dan Kekerasan. Keduanya terancam hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

Kompas TV Dua anggota komplotan pencuri di Ngawi, Jawa Timur, ditembak polisi karena melawan saat akan ditangkap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com