Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi GrabCar Minta Kominfo Memediasi Mereka dan Pihak Manajemen

Kompas.com - 06/07/2017, 21:18 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan pengemudi GrabCar yang sempat berunjuk rasa, Nur Adim, mengatakan bahwa pihaknya menawarkan kepada PT Grab Indonesia untuk melakukan mediasi di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Jakarta Pusat.

Rencananya, pada 10 Juli, pengemudi GrabCar dan manajemen Grab Indonesia akan melakukan mediasi untuk membicarakan masalah pemutusan kemitraan atau suspend yang dilakukana manajemen Grab kepada mitra pengemudinya.

Saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/7/2017), Adim menyampaikan bahwa sebelumnya para pengemudi berencana melakukan mediasi di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Namun, karena menilai permasalahan yang terjadi adalah masalah internal antara manajemen Grab dan pengemudinya, para pengemudi meminta untuk dimediasi oleh Kominfo.

(Baca juga: Perwakilan GrabCar Jamin yang Ikut Mediasi Merupakan Mitra Grab)

Hal itu juga diputuskan oleh para pengemudi usai melakukan konsultasi dengan anggota DPR RI.

Adi mengatakan, pada Jumat (7/6/2017) besok, pihaknya akan mengajukan surat permintaan mediasi tersebut ke Kominfo.

"Sepertinya di Kominfo (mediasinya). Kami minta sama Kominfo karena ada beberapa hal yang sifatnya merugiakan driver seperti peraturan sepihak atau ada promo yang tidak disepakati kedua belah pihak," ujar Adim.

"Berarti ada persoalan intern, bukan persoalan pemerintah dan perusahaan," ujar dia. 

Adim mengatakan, sebelumnya manajemen Grab menawarkan agar mediasi dilakukan di Kantor Grab. Namun, para pengemudi menolak karena ingin mencari tempat yang lebih netral.

Jika nantinya Kominfo tidak menyetujui permintaan mediasi itu, para pengemudi tetap akan melakukan mediasi di tempat lain yang disepakati bersama.

"Apabila kalau tempatnya enggak ada ada, kemungkinan di kafe atau di hotel room. Makanya kami minta melibatkan pihak pemerintah karena bisa menjadi penengah," ujar Adim.

(Baca juga: Perwakilan GrabCar Jamin yang Ikut Mediasi Merupakan Mitra Grab)

Pada Selasa lalu, sejumlah pengemudi GrabCar melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Grab Indonesia di Pademangan, Jakarta Utara.

Mereka menuntut kejelasan terkait suspend yang dilakukan oleh manajemen Grab Indonesia. Para pengemudi menilai suspend yang dilakukan manajemen Grab sewenang-wenang dan tidak memiliki alasan.

Sementara itu, manajemen Grab menyebut para pengemudi yang di-suspend terindikasi kuat melakukan kecurangan.

Kompas TV Kemenhub Terapkan Tarif Baru Taksi Online
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com