JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta mengklaim para sopir angkot Koperasi Wahana Kalpika (KWK) di rute-rute yang terintegrasi dengan bus Transjakarta kini lebih tertib berlalu lintas.
Salah satu indikator ketertiban itu adalah berkurangnya kebiasaan para sopir berhenti menunggu penumpang di tempat yang tidak seharusnya.
"Terbentuk keteraturan pola berlalu lintas yang dapat dinilai dari berkurangnya angkutan lingkungan (angkot) yang berhenti sembarangan,” kata Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono, melalui keterangan tertulis, Jumat (7/7/2017).
Menurut Budi, semakin tertibnya sopir angkot KWK dalam berlalu lintas merupakan kesuksesan dari integrasi Transjakarta-angkot KWK selama tiga bulan masa uji coba.
"Integrasi transportasi umum melalui kerja sama ini juga meningkatkan standar layanan KWK dari sisi keamanan, keselamatan, kenyamanan, hingga keteraturan," ucap Budi.
(baca: Integrasi Transjakarta-Angkot KWK Diperpanjang)
Budi mengatakan semakin tertibnya sopir KWK dalam berlalu lintas disebabkan adanya kepastian pendapatan. Sebab para sopir mendapatkan bayaran di awal sehingga tidak perlu lagi memungut uang dari penumpang yang naik.
Dalam sistem integrasi Transjakarta-angkot KWK, PT Transjakarta membayar sewa angkot Rp 206.060 per hari untuk satu kendaraan. Angka tersebut didapat dari penghitungan yang disebut melibatkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).
“Jadi kemitraan ini juga membantu KWK meningkatkan standar layanan, baik peningkatan spesifikasi teknis unit dan pengelolaan pengemudi,” kata Budi.
Layanan integrasi bus Transjakarta dengan angkot KWK berlaku mulai pukul 05.00–09.00 dan 16.00-20.00. Penumpang cukup menunjukkan kartu khusus ke sopir untuk bisa naik angkot KWK secara gratis.
Kartunya khusus itu dijual dengan harga Rp 15.000 di halte-halte Transjakarta yang rutenya bersinggungan dengan rute integrasi angkot KWK. Masa berlaku kartu tersebut adalah satu bulan.
Sejauh ini, integrasi Transjakarta-angkot KWK sudah melayani sepuluh rute, meliputi Condet-Cililitan (T07), Tanjung Priok-Bulak Turi (U05), Indosiar-Rawabuaya (B08), Poncol-Rawamangun (T24), Meruya-Grogol (B03), Terminal Pulogebang-Tanjung Priok (U03), Arundina-Rumah Sakit Harapan Bunda (T03), Kelapa Gading-Terminal Rawamangun (U04), Pejuang Jaya-Harapan Indah (T31), dan Petukangan Utara-Lebak Bulus (S14).