Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terintegrasi dengan Transjakarta, Sopir Angkot KWK Diklaim Lebih Tertib

Kompas.com - 07/07/2017, 12:37 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
PT Transportasi Jakarta mengklaim para sopir angkot Koperasi Wahana Kalpika (KWK) di rute-rute yang terintegrasi dengan bus Transjakarta kini lebih tertib berlalu lintas.

Salah satu indikator ketertiban itu adalah berkurangnya kebiasaan para sopir berhenti menunggu penumpang di tempat yang tidak seharusnya.

"Terbentuk keteraturan pola berlalu lintas yang dapat dinilai dari berkurangnya angkutan lingkungan (angkot) yang berhenti sembarangan,” kata Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono, melalui keterangan tertulis, Jumat (7/7/2017).

Menurut Budi, semakin tertibnya sopir angkot KWK dalam berlalu lintas merupakan kesuksesan dari integrasi Transjakarta-angkot KWK selama tiga bulan masa uji coba.

"Integrasi transportasi umum melalui kerja sama ini juga meningkatkan standar layanan KWK dari sisi keamanan, keselamatan, kenyamanan, hingga keteraturan," ucap Budi.

(baca: Integrasi Transjakarta-Angkot KWK Diperpanjang)

Budi mengatakan semakin tertibnya sopir KWK dalam berlalu lintas disebabkan adanya kepastian pendapatan. Sebab para sopir mendapatkan bayaran di awal sehingga tidak perlu lagi memungut uang dari penumpang yang naik.

Dalam sistem integrasi Transjakarta-angkot KWK, PT Transjakarta membayar sewa angkot Rp 206.060 per hari untuk satu kendaraan. Angka tersebut didapat dari penghitungan yang disebut melibatkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

“Jadi kemitraan ini juga membantu KWK meningkatkan standar layanan, baik peningkatan spesifikasi teknis unit dan pengelolaan pengemudi,” kata Budi.

Layanan integrasi bus Transjakarta dengan angkot KWK berlaku mulai pukul 05.00–09.00 dan 16.00-20.00. Penumpang cukup menunjukkan kartu khusus ke sopir untuk bisa naik angkot KWK secara gratis.

Kartunya khusus itu dijual dengan harga Rp 15.000 di halte-halte Transjakarta yang rutenya bersinggungan dengan rute integrasi angkot KWK. Masa berlaku kartu tersebut adalah satu bulan.

Sejauh ini, integrasi Transjakarta-angkot KWK sudah melayani sepuluh rute, meliputi Condet-Cililitan (T07), Tanjung Priok-Bulak Turi (U05), Indosiar-Rawabuaya (B08), Poncol-Rawamangun (T24), Meruya-Grogol (B03), Terminal Pulogebang-Tanjung Priok (U03), Arundina-Rumah Sakit Harapan Bunda (T03), Kelapa Gading-Terminal Rawamangun (U04), Pejuang Jaya-Harapan Indah (T31), dan Petukangan Utara-Lebak Bulus (S14).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com