Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembesuk Hermansyah Harus Seizin Keluarga dan Ikatan Alumni ITB

Kompas.com - 11/07/2017, 21:44 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komunitas Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Akhmad  Sarbini, Selasa (11/7/2017)  mengatakan, pihaknya membatasi pihak-pihak yang hendak menjenguk Hermansyah di RSPAD, Jakarta Pusat.

Bagi pembesuk, hanya diperkenankan menemui Hermansyah jika pihak keluarga ataupun ikatan alumni ITB mengizinkan.

Abi panggilan Sarbini mengatakan, hal itu dilakukan atas persetujuan pihak keluarga. Pembatasan dilakukan guna percepatan pemulihan Hermansyah sekaligus menghindari pencarian informasi yang belum bisa dilakukan Hermansyah.

"Semua yang datang harus lewat keluarga dan alumni ITB, sudah ada piket. Karena kami tidak mau ada proses pencarian informasi, tapi korban belum pulih. Jadi tugas kami bagaimana korban pulih dulu," ujar Abi di RSPAD, Jakarta Pusat, Selasa.

Baca: LPSK: Penganiayaan Hermansyah Masuk Kategori Berat

Abi mengatakan, sejumlah petugas TNI juga berjaga di sekitar ruangan menuju ICU yang menjadi ruang perawatan Hermansyah.

Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, akan ada pemberlakuan pembatasan yang berhak pembesuk Hermansyah yang saat ini dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Argo mengatakan, hal itu dilakukan guna menjaga kondisi Hermansyah yang masih dalam perawatan pihak rumah sakit. Adapun saat ini kondisi Hermansyah sudah sadar. Namun, masih belum bisa berbicara banyak dan dimintai keterangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com