Salin Artikel

Beredar Video Kekerasan yang Dilakukan Siswa SMK terhadap Siswa Lain

Video berdurasi 14 detik itu memperlihatkan seorang anak laki-laki tanpa baju sedang melakukan kekerasan terhadap anak lainnya.

Terlihat seorang anak yang merupakan pelaku kekerasan itu menginjak serta menampar empat orang anak yang juga tak mengenakan baju.

Sejumlah anak yang menjadi korban kekerasan itu disuruh melakukan push up oleh pelaku. Terdengar kata-kata kasar berupa makian yang disampaikan pelaku terhadap anak yang menjadi korban. Dalam video itu tertulis lokasi kejadian kekerasan ini di STM 12 Ploeit.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Utara Budi Sulistiono saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (29/7/2017) membenarkan bahwa pelaku kekerasan serta korban dalam video itu merupakan pelajar di wilayah Jakarta Utara.

Pelaku dan korban, kata Budi, merupakan siswa SMKN 56 Jakarta Utara. Budi mengatakan, dari penjelasan pihak sekolah, pelaku tindak kekerasan itu merupakan siswa kelas XI berinisial RAS.

Sementara itu, siswa yang menjadi korban kekerasan sebenarnya ada lima orang, yakni S, AS, P, dan R yang duduk di kelas X, serta AS yang merupakan siswa kelas XI.

Budi mengatakan, tindak kekerasan itu terjadi di luar sekolah pada Kamis (27/7/2017) sekitar pukul 16.30 WIB.

"Itu kejadian di Muara Baru, kejadian tidak di sekolah SMKN 56. Di dekat pelelangan ikan Muara Baru, kejadian di-upload oleh IN, siswi kelas XI TGB I," ujar Budi.

Kendati demikian, ia tidak mengetahui alasan RAS melakukan kekerasan terhadap lima rekannya itu.

Begitu juga mengenai kaitan antara kejadian ini dengan senioritas di sekolah. Menurut dia, pihak sekolah telah memanggil keluarga RAS dan siswa korban kekerasan.

RAS telah membuat surat pernyataan meminta maaf serta menyampaikan langsung kepada korban dan keluarga korban.

Tidak ada tuntutan yang dilayangkan keluarga korban kepada RAS. Meski demikian, kata Budi, keputusan sekolah menyepakati bahwa RAS akan dikeluarkan dari sekolah dan dikembalikan ke orangtuanya. Adapun Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang dia miliki juga akan dicabut.

"Kedua orangtua mereka sudah bertemu dan (RAS) sudah minta maaf. Kalau dia melaporkan ke kepolisian ya pasti tindakan pidana itu ada buktinya. Untung saja mau keluarganya berdamai," ujar Budi.

"RAS sudah meminta maaf secara tertulis dan lisan kepada korban bersama orangtua, dan pihak sekolah akan mengembalikan pelaku ke orangtua," kata dia.

Kekerasan di lingkungan sekolah juga terungkap pada pertengahan Juli 2017 dalam video seorang siswi SMP yang di-bully di Thamrin City, Jakarta Pusat. Para pelaku bullying dalam kasus ini telah dikeluarkan dari sekolah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/07/29/22284861/beredar-video-kekerasan-yang-dilakukan-siswa-smk-terhadap-siswa-lain

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset' Ditangkap

1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset" Ditangkap

Megapolitan
'Mayor' Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

"Mayor" Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Rute Transjakarta BW9 Kota Tua-PIK

Rute Transjakarta BW9 Kota Tua-PIK

Megapolitan
Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Megapolitan
Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Megapolitan
Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Megapolitan
39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Megapolitan
Korban Penipuan 'Deka Reset' 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Korban Penipuan "Deka Reset" 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Megapolitan
Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke