Salin Artikel

Penjelasan Pengelola soal Keluhan Pengendara Usai Isi Ulang "E-Toll"

Dalam pesan itu, pengendara mengaku isi ulang saldo kartu e-toll senilai Rp 200.000, namun saat transaksi, saldo di kartunya tinggal beberapa puluh ribu rupiah.

"Sy dan Ibu saya kaget karena melihat saldo e-toll kami hanya Rp. 32.200,-. Setelah itu kami keluar di gerbang toll Pondok Randji arah Serpong pada jam 13:12 WIB melalui GTO dan kami kembali kaget krn sisa saldo e-toll card kami hanya Rp. 29.200,- Disini kami langsung menduga bahwa kartu e-toll Bank Mandiri kami tidak di top-up dgn benar oleh petugas gerbang toll Pondok Ranji," demikian penggalan cerita pengendara tersebut.

Dia pun sempat ke Alfamart untuk mengecek saldo kartu e-toll dan didapati tidak ada transaksi isi ulang Rp 200.000. Merasa ditipu, pengendara itu kembali ke gerbang tol Pondok Ranji untuk menanyakan soal isi ulang saldo e-toll yang diduga tidak sesuai.

"Dari keterangan Bapak Agus, salah seorang koordinator petugas jalan toll setempat, anak buahnya telah melakuka hal yg benar karena melakukan top up Rp 200.000,- ke nomor kartu e-toll: 6032.9810.1440.8280. Dia mengatakan bahwa kartu e-toll yg sy pny adl kartu dgn nomor yg beda yaitu: 6032.9810.3193.1561. Pak Agus secara tidak langsung menuduh sy pny kartu e-toll yg lain, krn data di dia sdh ada record top up dgn nominal Rp 200.000,- sesuai dgn bukti yg sy bawa," kata pengendara itu melanjutkan ceritanya.

Pengendara ini juga menemui seorang pimpinan di sana bernama Firman dan ditawarkan melihat rekaman kamera CCTV. Dari rekaman tersebut, dugaan pengendara itu tentang petugas tol yang menipu saat isi ulang kartu e-toll semakin menguat.

"Setelah kami lihat dengan seksama ternyata semua orang yang melakukan top up e-toll card di gerbang toll 28 Pondok Ranji telah ditipu oleh OKNUM petugas Jasa Marga tersebut. Uang yg diberikan oleh pengendara mobil tidak dimasukan ke dalam Kotak Uang yg ada di depan perut petugas. Tapi uang tersebut ditaruh di sebelah kiri di area yg tidak terlihat oleh CCTV. Begitupula dgn kartu yg di tap unt di top up, proses tersebut tidak terlihat krn CCTV tidak mengcover area tersebut," ujar dia.

Baca Mulai Oktober, Bayar Tol Wajib dengan "e-Toll"?

Secara terpisah, Direktur Utama Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) Ricky Distawardhana mengungkapkan pihaknya sedang menyelidiki masalah ini.

Dari informasi sementara yang dihimpun, pihaknya mendapati nomor kartu e-toll yang dikomplain pengendara berbeda dengan kartu e-toll yang terekam isi ulang melalui bukti transaksi.

PT JLJ merupakan anak usaha PT Jasa Marga (Persero) yang menangani ruas tol Lingkar Luar Jakarta.

"Dari rekaman kamera CCTV di gardu tol, petugas top up sebesar Rp 200.000 dan transaksi tol sebesar Rp 12.500 berikut bukti struk tanda terima dan transaksi dengan nomor kartu e-toll card berakhiran 8280. Pemakai jalan saat complain bawa struk tanda terima nomor kartu 8280 tapi fisik kartu yang dibawa dengan nomor berakhiran 1561," ucap Ricky.

Pihaknya juga masih berkoordinasi dengan Bank Mandiri selaku yang mengeluarkan kartu e-toll untuk melihat riwayat transaksi dari dua kartu e-toll tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/04/13274891/penjelasan-pengelola-soal-keluhan-pengendara-usai-isi-ulang-e-toll-

Terkini Lainnya

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke