Salin Artikel

Panjangnya Perjalanan dari Kalijodo ke Kota Tua dengan Bus Tingkat Wisata Gratis

Bus-bus tingkat gratis dikelompokkan berdasarkan jenis wisata yakni Sejarah Jakarta (Masjid Istiqlal-Kota Tua), Jakarta Modern (Masjid Istiqlal-Bundaran HI), Seni dan Kuliner (Masjid Istiqlal-Kota Tua), Jakarta Skycraper (Masjid Istiqlal-Bundaran Senayan), Ruang Terbuka Jakarta (Balaikota-RPTRA Kalijodo), dan Cagar Budaya (Masjid Istiqlal-Tanjung Priok).

Pada Sabtu (12/8/2017), Kompas.com menjajal memanfaatkan layanan bus tingkat ini untuk menuju kawasan Kota Tua dan memulai perjalanan dari Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, Jakarta Barat.

Sekitar pukul 14.00 WIB di hari itu, sebuah bus tingkat telah menanti para wisatawan di depan RPTRA yang letaknya berseberangan dengan proyek pengerjaan masjid Jami Al-Mubarokah ini. Petugas bus menyapa kami dengan ramah dan menanyakan tujuan wisata. Kami pun segera menjawab tujuan wisata kami, Kota Tua.

"Baik, kalau anda ingin menuju Kota Tua nanti harus transit terlebih dahulu di halte IRTI (Ikatan Restoran dan Taman Indonesia) Monas. Setelah itu naik bus tujuan Kota Tua," ujarnya kala itu.

Rute panjang

Aplikasi Google Maps menunjukkan, jarak antara Kalijodo hingga Museum Fatahilah sebagai pemberhentian bus tingkat di Kota Tua adalah 5,1 km dengan waktu tempuh 13 menit dalam kondisi lalu lintas lancar.

Sedangkan jarak antara RPTRA Kalijodo menuju Halte IRTI melalui Tol Pluit-Tomang adalah 9,2 km dengan waktu tempuh 20 menit saat lalu lintas lancar.

Untuk menuju Kota Tua dari Halte Irti, dibutuhkan waktu sekitar 15 menit dalam kondisi lalu lintas lancar dengan jarak tempuh 6,9 km.

Itu berarti, untuk menuju Kota Tua dari Kalijodo dengan bus tingkat membutuhkan waktu tempuh 45 menit dengan jarak tempuh hingga 17,1 km.

Itu artinya, jarak tempuhnya menjadi lebih dari tiga kali lipat. Belum lagi jika perjalanan terkendala macetnya lalu lintas dan lamanya waktu tunggu bus tingkat saat transit di Halte IRTI.

Sejumlah penumpang mengeluhkan panjangnya rute yang harus dilalui untuk menuju kawasan wisata sejarah Ibu Kota tersebut.

"Yah jauh dong kalau harus ke IRTI dulu, tapi enggak apa deh sambil muter-muter Jakarta," ujar salah salah satu penumpang bernama Icha.

"Iya padahal kan langsung ke Kota Tua aja sebenernya lebih deket ya," ujar Christian, penumpang lainnya.

Lebih jauh, lebih cepat

Asisten Humas PT Transjakarta, Wibowo, membenarkan bahwa trayek bus tingkat gratis dari RPTRA Kalijodo menuju kawasan Kota Tua belum tersedia.

"Iya memang tidak lewat (Kota Tua), harus muter dulu ke IRTI," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (13/8/2017).

Ia mengatakan jika trayek RPTRA Kalijodo-Kota Tua dipaksakan ada, maka jarak tempuhnya akan menjadi lebih lama dibandingkan trayek putar melalui Halte IRTI.

"Kalau saat ini dibuat jalur langsung, maka waktu tempuh bisa 2 jam kena macet. Lalu ada jalur yang belum clear dilewati bus tingkat seperti pohon, kabel listrik," ucapnya.

Menurut dia, PT Transjakarta akan terus melakukan kajian terkait efektivitas sejumlah trayek bus tingkat di Jakarta, termasuk trayek Kalijodo-Kota Tua.

"Tapi tentunya prosesnya bertahap dan perlu koordinasi dengan semua pihak," tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/13/07551431/panjangnya-perjalanan-dari-kalijodo-ke-kota-tua-dengan-bus-tingkat-wisata

Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke