Salin Artikel

Unik, Fasilitas Taman di Kota Tangerang Ini Dibangun dari Ban Bekas

Tempat baru itu dinamai Taman Gajah Tunggal.

Taman yang berlokasi tepat di pinggir Sungai Cisadane ini sangat unik karena dibuat dari daur ulang limbah ban bekas oleh PT Gajah Tunggal, perusahaan penghasil ban yang berbasis di Tangerang.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Rabu (23/8/2017) sore, dari pintu masuk terlihat patung gajah berwarna hitam yang menjadi ikon taman tersebut.

Gajah hitam berukuran besar itu ternyata terbuat dari susunan potongan ban bekas sehingga bila dilihat lebih dekat, nampak serat-serat ban di sekujur tubuh patung gajah tersebut.

Baca: Pemkot Melbourne Daur Ulang Puntung Rokok Jadi Perabotan

Tak jauh dari tempat gajah buatan itu berdiri, pengunjung bisa mendapati taman yang lengkap dengan arena permainan anak-anak, mulai dari ayunan hingga jungkat-jungkit.

Selain itu, semua fasilitas seperti tempat duduk, pot tanaman, hingga penutup lampu di taman tersebut menggunakan potongan ban.

Seperti beberapa tempat duduk yang dibuat dari susunan beberapa potongan ban bekas kemudian ditempel dengan sebuah papan lebar yang bisa digunakan pengunjung.

Bahkan beberapa alat permainan di tempat itu juga menggunakan ban bekas, seperti tempat duduk ayunan serta ban truk berukuran besar yang digunakan sebagai penyeimbang di tengah jungkat-jungkit dari kayu.

Rata-rata pengunjung taman tersebut merupakan anak-anak yang baru saja pulang sekolah. Mereka terlihat antusias memanfaatkan permainan di sana atau hanbya sekadar duduk-duduk sambil ngobrol dan menikmati angin sore.

"Tamannya lucu, pakai ban semua," kata Gea (14), salah seorang siswi SMP yang sedang menikmati taman tersebut.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah secara terpisah menjelaskan, pembangunan taman itu dilakukan sebagai bentuk kontribusi PT Gajah Tunggal dan dalam rangka meningkatkan ruang hijau serta sarana rekreasi di Kota Tangerang.

Arief menekankan, terbentuknya Taman Gajah Tunggal menjadi contoh kerja sama antara pemerintah dengan sektor swasta.

"Taman ini diharapkan bisa jadi destinasi wisata edukasi karena di dalamnya dimanfaatkan limbah ban sebagai bahan utama pembuatan ornamen dan fasilitas penunjang taman," tutur Arief.

Baca: Lomba Peragaan Busana Daur Ulang Akan Meriahkan Earth Hour Pontianak

Untuk kenyamanan pengunjung, terdapat sebuah kantin kecil dan beberapa kios makanan di dalam area taman.

Namun, saat hari beranjak semakin sore di bagian luar taman mulau diramaikan para pedagang kaki lima serta sopir angkot yang ngetem mencari penumpang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/23/18183891/unik-fasilitas-taman-di-kota-tangerang-ini-dibangun-dari-ban-bekas

Terkini Lainnya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke