Salin Artikel

Kampanyekan Bahaya Polusi Udara, Aksi Teatrikal Digelar di Depan Kemenkes

Mereka mengenakan pakaian yang menggambarkan organ manusia, paru-paru yang menghitam, serta membawa papan bertuliskan #JakartaUnderPollution.

Mereka berdiri lemah di depan Kemenkes, ada juga yang duduk seolah-olah dijerat oleh partikel hitam.

Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Bondan Andriyanu mengungkapkan kampanye ini digelar untuk mendorong Kementerian Kesehatan agar lebih memperhatikan polusi udara di Indonesia, khususnya PM 2,5, partikel yang jarang terpantau namun mengancam kesehatan.

"Kenapa kami pakai baju transparan, karena PM 2,5 tidak hanya masuk ke dalam pernapasan, tapi juga ke peredaran darah," ujar Bondan di lokasi, Kamis.

Baca: 15 Tahun Car Free Day di Jakarta Dinilai Belum Efektif Kurangi Polusi

PM 2,5 sendiri berukuran sangat kecil, 1/30 dari rambut manusia, dan bisa masuk ke tubuh manusia dari udara.

Jika terpapar dalam jangka panjang, partikel ini bisa mengendap di organ pernapasan yang beresiko pada infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan kanker paru-paru.

Selain itu, partikel ini meningkatkan kadar racun dalam pembuluh darah dan dapat memicu stroke, penyakit kardiovaskular, dan penyakit jantung lainnya.

Belum lagi ibu hamil yang janinnya terancam. Sayangnya selama ini menurut Greenpeace, Kementerian Kesehatan hanya memantau partikel polutan PM 10.

"Kementerian Kesehatan mengambil sampel PM 2,5 dari stasiun pemantau udara tapi tidak pernah di-launching secara real time. Padahal masyarakat berhak tahu polutannya apa saja, dan dari mana asalnya," ujar Bondan.

Baca: Paparan Polusi Kendaraan Bisa Merusak Kadar Kolesterol Baik

Padahal, menurut Bondan, pemerintah harusnya mengedukasi masyarakat dan mengampanyekan bahaya polusi udara.

Dengan demikian, setidaknya, masyarakat bisa memproteksi dirinya sendiri dengan memakai masker ketika terpapar udara beracun.

"Kita tidak bisa membatasi masyarakat mau tinggal di mana, tapi setidaknya ketika itu bisa dipantau, masyarakat yang tinggal di daerah berpolusi, tahu kapan harus pakai masker karena kondisi udara sudah tidak sehat," kata Bondan.

Setelah edukasi dilakukan, Greenpeace berharap Kementerian Kesehatan dapat bekerjasama dengan instansi lainnya untuk meregulasi polusi udara dan sumber-sumbernya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/28/12023971/kampanyekan-bahaya-polusi-udara-aksi-teatrikal-digelar-di-depan-kemenkes

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke