Salin Artikel

Anak SD di Jagakarsa Lintasi Jembatan Gantung Reyot untuk ke Sekolah

Senin (22/1/2018), belasan siswa SD pulang sekolah berjalan kaki. Mereka terlihat santai melintasi jembatan tanpa berpegangan. Jembatan yang dialasi seng itu tampak miring ketika dilintasi pun bergoyang karena hanya diikat dengan sling dan bambu.

Para siswa SDN 15 Srengseng Sawah sudah biasa melintasi jembatan yang untuk sebagian orang mungkin tampak mengerikan itu.

"Dulu pas kelas 1 SD takut, sekarang sudah biasa, sih," kata Andini yang kini kelas 6 SD.

Andini mengatakan, bagi teman-temannya yang setiap hari melewati tempat itu, jembatan tersebut justru sering jadi lokasi bercanda. Ada yang lari-lari, lompat-lompat, hingga iseng menarik-narik sling.

"Tetapi, kami kalau hujan enggak bakal lewat, soalnya licin," kata Andini.

Ketua RW 002 Srengseng Sawah Neddy, yang sudah tinggal di Jalan Gardu selama 63 tahun, mengatakan, jembatan itu usianya sudah puluhan tahun, diperkirakan lebih dari 30 tahun. Jembatan itu dibangun warga.

"Dulu ini kan akses pribadi, terus lama-lama jadi akses umum, banyak yang pakai," kata Neddy.

Hingga saat ini, sejak pertama kali dibangun, jembatan tersebut telah mengalami berbagai perbaikan. Jika dulu hanya menggunakan bambu sebagai pijakan dan pengikat ke pohon, lama-kelamaan warga menambal dan memperbaiki dengan memasang sling. Tali-tali yang menyangga diikat ke pohon dan ke beton. Mungkin karena sudah lama dan jembatan sering dipakai, beton itu sudah menganga seakan hampir patah.

"Di sini enggak ada yang ahli jembatan. Kalau perbaikan, ya, warga saja, siapa yang mampu perbaiki sama-sama," ujar Neddy.

Penyebab utama jembatan rusak, menurut Neddy, biasanya karena terendam banjir. Dalam kondisi normal, ketinggian jembatan sekitar 7 meter dari permukaan air sungai. Namun, ketika banjir, jembatan bisa terendam, pernah juga sampai terseret arus Ciliwung.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/22/15111621/anak-sd-di-jagakarsa-lintasi-jembatan-gantung-reyot-untuk-ke-sekolah

Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke