Salin Artikel

Sopir Angkot Mengaku Ditawar Opsi Ganjil Genap di Tanah Abang

Pertemuan berlangsung sekitar satu setengah jam dan tertutup. Wartawan tidak diperbolehkan untuk meliput.

Pertemuan tersebut untuk menindaklanjuti aksi unjuk rasa para sopir angkot di depan Gedung Balai Kota dan DPRD DKI kemarin yang menuntut agar Pemprov DKI membuka lagi Jalan Jati  Baru. Pemprov DKI menutup jalan itu lalu mendirikan tenda-tenda untuk pedagang kaki lima di atasnya pada siang hari.

Para sopir merasa mereka dirugikan dengan kebijakan tersebut karena tidak bisa melintas di jalan itu dan dengan demikian pendapatanya berkurang.

Koordinator angkot M08 Gorlin Simbolon seusai pertemuan mengatakan, Andri tak bisa memenuhi tuntutan mereka. Pasalnya, penutupan Jalan Jatibaru merupakan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Katanya enggak boleh. Katanya kebijakan Bapak Gubernur, katanya begitu. Pak Kadis enggak bisa menentukan. Kalau Pak Gubernur ok, dia juga ikut," kata Gorlin di Kantor Dishub DKI, Selasa siang.

Andri, menurut Gorlin, memberikan opsi lain. Salah satunya adalah penerapan nomor polisi ganjil genap untuk angkot yang melintas di Tanah Abang, serta menawarkan program OK-Otrip kepada para sopir.

"Opsi mereka yaitu pemberlakukan ganjil genap. Tapi bukan solusi itu," ujar Gorlin.

Juru bicara sopir angkot Andre mengatakan, pihaknya akan terus memperjuangkan agar tuntuan membuka kembali Jalan Jatibaru Raya bisa dipenuhi Pemprov DKI.

"Inti dari semua tujuan adalah jalan itu dibuka dan itu tujuan utama makanya kami tetap berjuang. Ketika gubernur tidak mengakomodir perjuangan ini kami akan hajar terus," ujar Andri.

Para sopir angkot dari berbagai trayek yang melintasi Tanah Abang melakukan aksi di Balai Kota pada Senin kemarin. Mereka menuntut Pemprov DKI membuka Jalan Jati Baru agar kembali bisa dilintasi.

Terhadap tuntutan para sopir itu, Anies Baswedan mengatakan, ia segera mencarikan solusi bagi mereka.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/23/14385731/sopir-angkot-mengaku-ditawar-opsi-ganjil-genap-di-tanah-abang

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke