Dengan program ini, pedagang kelontong di DKI Jakarta akan diberi mesin electronic data capture (EDC).
"Kita lihat ada terobosan yang perlu diapresiasi, bagaimana kita mendapat pinjaman EDC dari Bank BNI bekerjasama dengan PT Fusindo."
"Di sini pedagang kelontong bisa masuk bagian dari ekosistem keuangan yang inklusif dan berkeadilan," ujar Sandiaga di Jakarta Creative Hub, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018).
Dengan menggunakan mesin EDC, pedagang toko kelontong diharap juga bisa melayani transaksi non-tunai dan perbankan. Misalnya seperti mengisi e-toll card, membayar kredit, membayar listrik dan telepon.
Ketua Komunitas Jakarta Tersenyum, Ivan, mengatakan pedagang toko kelontong juga bisa melayani warga yang ingin menabung.
"Jadi nanti dari binaan-binaan OK OCE di sekitar toko kelontong yang tadinya mungkin malas ke bank untuk menabung Rp 50.000 atau Rp 15.000, dengan adanya EDC yang dari BNI ini, dari Laku Pandai, nanti bisa menabung di situ," ujar Ivan.
Ivan mengatakan untuk sementara baru 40 toko kelontong yang akan mendapatkan mesin EDC di seluruh Jakarta. Target untuk tahun ini mencapai 500 toko kelontong.
Kepala OJK Regional I DKI Jakarta-Banten Bambang Widjanarko mengatakan, program ini realisasi program Laku Pandai milik OJK. Tujuannya untuk memperluas akses keuangan kepada masyarakat, termasuk kepada pedagang toko kelontong itu.
"Tujuannya agar masyarakat ini dengan akses itu kesempatan berusahanya menjadi tinggi sehingga meningkatkan kesejahteraan pada akhirnya," kata Bambang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/07/13583031/pedagang-kelontong-ok-oce-dipinjami-mesin-edc