Ketika musim penghujan, air yang meluap bahkan sampai merendam rumah warga setempat hingga ketinggian dua meter.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (RUPR) Kota Depok, Manto, mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat permintaan normalisasi Kali Pesanggrahan kepada Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).
"Sebenarnya normalisasi kewenangan BBWSCC, Dinas PUPR sudah 2 kali bersurat minta normalisasi (Kali Pesanggrahan)," kata Manto saat dikonfirmasi Kompas.com.
Dalam surat tersebut, pihaknya sekaligus memohon peminjaman alat berat untuk normalisasi.
"Namun, diminta sewa (alat berat). Padahal Dinas PUPR tidak ada anggaran sewa alat berat," ucapnya.
Pihaknya akan memperbaiki jembatan di sekitar Pasir Putih terlebih dahulu. Sebab, jarak antara jembatan dan air yang sudah sejajar disebut salah satu penyebab meluapnya air Kali Pesanggrahan ke rumah warga sekitar.
"Untuk peninggian jembatan diusulkan di kegiatan (APBD) 2019. Ada dua solusi, normalisasi dan peninggian jembatan," ujar Manto.
Seorang pengurus air bersih wilayah Kampung Bulak Barat, Abeng mengatakan, genangan yang terjadi di Jalan Mawar akibat ambrolnya tembok tempat pembuangan akhir (TPA) Cipayung.
Menurutnya, genangan tersebut akan terus ada selama material tembok TPA Cipayung belum dikeruk.
"Setiap hujan pasti banjir, permasalahannya bekas robohan itu belum juga dikeruk," ucap Abeng.
Ia berharap, pemerintah segera menormalisasi Kali Pesanggrahan agar tidak terjadi banjir.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/15/14382981/pemkot-depok-surati-bbwscc-soal-normalisasi-kali-pesanggrahan