Pertemuan tersebut berlangsung pada Selasa (20/2/2018) pukul 11.00 di rumah Zainudin di RT 001 RW 013, Rankapan Jaya Lama, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.
"Dalam rangka mencegah adanya isu-isu penganiayaan terhadap pemuka agama yang akhir-akhir ini marak terjadi," kata Iskandar.
Ia mengatakan, pihaknya juga akan melakukan pertemuan dengan pemimpin pondok pesantren lainnya yang ada di Kota Depok.
"Kami akan silaturahim sekaligus menyampaikan pencegahan hal-hal yang tidak diinginkan," ucapnya.
Zainudin mengatakan, sebelum marak isu penyerangan pemuka agama di sejumlah daerah, pihaknya sudah mengantisipasi dengan meningkatkan pengamanan di sekitar pesantren yang dipimpinnya.
Ia berharap, aparat keamanan mampu bersinergi menjaga keamanan di wilayahnya.
Terlebih, para pemuka agama adalah tokoh-tokoh masyarakat yang disegani dan dihormati.
"Ulama perlu dijaga. Semoga aparat keamanan bisa terus melakukan pengawasan dan penjagaan, utamanya pencegahan," ujar Zainudin.
Sebelumnya, sejumlah kekerasan terhadap pemuka agama terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Misalnya, penyerangan terhadap pemimpin Pesantren Al Hidayah, KH Umar Basri bin Sukrowi, di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. Saat Umar Basri berzikir, seorang pria masuk masjid dan menganiayanya pada 27 Januari 2018.
Kemudian, tokoh Persatuan Islam Indonesia (Persis) HR Prawoto meninggal di rumah sakit setelah dianiaya seseorang yang diduga mengalami depresi pada awal Februari.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/20/20485301/cegah-penyerangan-pemuka-agama-aparat-keamanan-depok-temui-pemimpin