Sebagian besar PKL yang masih menjajakan dagangannya di atas trotoar Tanah Abang adalah PKL makanan dan minuman ringan. Mereka kesal karena tidak punya tempat berdagang.
"Saya orang sini dan sudah lama dagang di sini. Ini sudah urusan perut dan kerjaan memang kayak begini," kata Siti saat ditemui Kompas.com seusai ditertibkan, Sabtu sore.
Siti merupakan seorang pedagang minuman yang berjualan dengan keranjang.
Setelah ditertibkan, ia harus berkeliling dan menenteng barang dagangannya.
"Kan kalau lagi ramai (penumpang dari stasiun) ya kami keluar nawarin, kalau sepi ya kami minggir. Mereka (Satpol PP) malah bilang urusan rezeki, Allah yang mengatur. Ya rezeki saya kayak begini," tambahnya kesal.
Kasatpol PP Karet Tengsin Isyap Syarifudin mengatakan, penertiban pedagang dilakukan tanpa teguran fisik.
"Kalau mau melarang susah juga karena mereka ini urusannya sudah perut. Kalau kami kerasin nanti malah membangkang. Kami lakukan imbauan dengan baik, lewat pendekatan humanis dan persuasif," kata Isyap.
Satpol PP melakukan penertiban di sepanjang trotoar Jalan Jatibaru Bengkel-Jalan Jatibaru Raya sekitar Stasiun Tanah Abang.
Satpol PP Karet Tengsin mengerahkan 30 petugas untuk mengawasi lokasi pada pukul 07.00-18.00.
"Yang penting orang bisa melintas. Karena, kan, sebagian ada yang memakai bahu jalan," ujarnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/24/22471141/berdagang-di-atas-trotoar-tanah-abang-pkl-kesal-ditertibkan-satpol-pp