Salin Artikel

Bang Ocid Kecewa, 2 Kali Aduan Sopir Angkot Tanah Abang Ditolak Polisi

Koordinator sopir angkot Tanah Abang yang bernama asli Abdul Rosyid itu kemudian terlibat pembicaraan serius dengan tiga sopir angkot lainnya.

Saat dihampiri awak media, Ocid yang mengenakan seragam sopir angkot biru muda itu mengaku kecewa karena laporannya ditolak polisi.

"Ditolak lagi. Apa bedanya saya dengan advokad (Jack Boyd Lapian) waktu itu? Apa karena kami hanya sopir angkot lalu keluhan kami ditolak polisi?" ujar Ocid dengan nada meninggi, Rabu.

Ini kali kedua Ocid dan sopir angkot lainnya menyambangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya untuk mengadu soal kebijakan penataan Tanah Abang.

"Hari ini laporannya beda dengan dua minggu lalu. Kalau dua minggu lalu kami melaporkan Disbub DKI, hari ini kami ingin laporkan Anies (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan)," kata dia.

Ocid mengaku mewakili ratusan sopir angkot lainnya yang merasa dirugikan kebijakan Anies. Menurut dia, dengan membuat kebijakan itu, Anies telah melanggar undang-undang jalan dan mengakibatkan penghasilan para sopir angkot menurun drastis.

"Tapi laporan kami ditolak mentah-mentah. Katanya yang kami laporkan tidak ada unsur pidananya. Padahal saya sudah jelaskan panjang lebar tadi," kata dia.

Ocid mengaku tak menyerahkan bukti faktual saat menyambangi Polda Metro Jaya. Ia hanya membawa dua lembar kertas yang di atasnya terdapat tulisan tangannya sebagai bekal pemaparannya kepada polisi.

Ia juga membawa selembar kertas bersisikan izin penyelenggaraan angkutan dalam tratek yang dikeluarkan oleh PTSP DKI.

"Kami malah diarahkan ke Biro Hukum DKI. Katanya di sini bukan jalurnya. Kemarin padahal advokad melapor diterima kok," kata dia.

Meski ditolak, Ocid mengaku tak akan menyerah. Ia dan sopir lainnya akan berunding untuk menentukan langkah selanjutnya.

"Kemarin ketemu Pemprov cuma dikasih solusi ikut OK Otrip, kami tidak sepakat. Kita lihat OK Otrip saja di mana-mana banyak yang tidak lancar kan," ujar dia.

Pada 8 Februari 2018, Ocid bersama 11 orang sopir angkot trayek 08 jurusan Tanah Abang, Jakarta Pusat, melaporkan seorang petugas Dishub yang disebut telah merampas paksa unit angkot seorang sopir.

Ia juga menyebut petugas Dishub tersebut juga melakukan pengrusakan dan intimidasi kepada beberapa sopir angkot trayek 08. Namun, laporan tersebut ditolak polisi karena tak cukup bukti.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/28/13113441/bang-ocid-kecewa-2-kali-aduan-sopir-angkot-tanah-abang-ditolak-polisi

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke