Salin Artikel

Seorang Ibu di Bekasi Cekik hingga Tewas Bayi yang Baru Dilahirkannya

Kepala Kepolisian Sektor Cikarang Pusat Ajun Komisaris Somantri mengatakan di Mapolres Metro Bekasi, Senin (23/7/2018), bahwa DF nekat melakukan hal itu karena malu telah melahirkan bayi di luar perkawinan.

Kasus itu bermula saat ada warga yang melaporkan sesosok jenazah bayi laki-laki di tempat sampah di sekitar kontrakan DF pada 15 Juli 2018.

"Awalnya tanggal 15 Juli, hari Minggu, ada penemuan mayat bayi dibuang di tempat sampah di samping kontrakan. Selanjutnya kami melakukan penyelidikan," kata Somantri.

Polisi kemudian melakukan penyelidikan di kontrakan dekat lokasi penemuan mayat. Saat menggeledah kontrakan, polisi menemukan kontrakan yang ditempati DF dalam kondisi terkunci dan kosong. Polisi pun mengecek kamar kontrakan tersebut dan menemukan bercak darah.

Tersangka melahirkan bayi laki-lakinya di dalam kontrakan tersebut. Setelah tewas dicekik, jenazah bayi itu dibungkus plastik hitam dan dibuang di tong sampah di samping kontrakan.

Tersangka kemudian ditangkap polisi di rumah kerabatnya di daerah Cikarang Barat.

Polisi telah mengamankan barang bukti berupa satu buah pisau, tayangan kamera CCTV, pakaian yang digunakan DF saat melahirkan, dan satu botol pembersih lantai milik tersangka.

DF kini dijerat dengan UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara di atas 10 tahun.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/23/18133901/seorang-ibu-di-bekasi-cekik-hingga-tewas-bayi-yang-baru-dilahirkannya

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke