Salin Artikel

Pesepeda: Saya Ledekin Tiang Ini Bukan Menghalangi, tapi Buat Sandaran Sepeda

JAKARTA, KOMPAS.com - Waktu menunjukkan pukul 14.50 WIB, Selasa (31/7/2018). Seorang pria menyandarkan sepedanya pada tiang penerangan jalan umum (PJU) yang berdiri di atas trotoar, di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta.

Dia kemudian mengeluarkan ponselnya dan memotret sepedanya yang disandarkan di tiang tersebut. Tiang itu berdiri menghalangi jalur sepeda di trotoar tersebut.

Setelah memotret, pria itu kembali mengayuh sepedanya di jalur khusus pesepeda yang berwarna hijau. Baru sebentar mengayuh, dia berhenti dan turun lagi dari sepedanya.

Dia kembali menemukan tiang yang menghalangi jalur sepeda. Hal serupa pun dia ulangi, menyandarkan sepeda pada tiang penghalang dan memotretnya.

Pantauan Kompas.com, dia beberapa kali berhenti dan melakukan hal yang sama.

"Saya ledekinnya (tiang) ini bukan menghalangi, tapi buat sandaran sepeda," kata pria bernama Yupa itu, sambil memotret sepedanya yang disandarkan pada tiang yang menghalangi jalur sepeda di trotoar Jalan Asia Afrika.

Tepat di ujung trotoar dekat pintu masuk 11 GBK, Yupa tidak menemukan bidang miring untuk menurunkan sepedanya.

Dia pun menurunkan sepeda pada bidang miring yang dilengkapi guiding block di dekat jalur sepeda.

Bidang miring dengan guiding block itu sebenarnya diperuntukan bagi kaum difabel yang berjalan di trotoar. "Jadi, berebut ini difabel sama sepeda," kata Yupa.

Sebagai pesepeda, Yupa merasa pihak yang mengerjakan trotoar di Jalan Asia Afrika itu tidak mengerti fungsi jalur khusus sepeda. Jalur sepeda itu dibuat seperti 'asal ada'.

"Siapa pun yang mengerjakan, kalau dia tidak mengerti, ya susah. Jalur ini kan mestinya bukan buat pajangan, harus difungsikan," ucap dia.

Berdasarkan pantauan Kompas.com saat berada di dekat pintu masuk 11 GBK Jalan Asia Afrika, selain Yupa, tidak ada pesepeda lain yang menggunakan jalur khusus sepeda itu.

Pesepeda lain tampak memilih mengayuh sepeda mereka di ruas jalan paling kiri, bukan di trotoar.

Seorang warga, Sumarno, merasa pengadaan jalur sepeda itu sia-sia karena terhalang tiang.

"Jalur sepeda kehalang tiang kayak gini jadi percuma, enggak ada gunanya. Kalau begini, sama saja bohong," ujar Sumarno.

Adapun trotoar yang dilengkapi jalur sepeda berlokasi di Jalan Gerbang Pemuda, Jalan Asia Afrika, hingga Jalan Pintu Satu Senayan.

Penataan trotoar itu dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan kontraktor Adhi Karya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/31/19361041/pesepeda-saya-ledekin-tiang-ini-bukan-menghalangi-tapi-buat-sandaran

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke