Salin Artikel

Menelusuri Ruas Jalan di Bawah Jalur LRT Kelapa Gading yang Masih Berantakan

"Tiap hari saya lewat sini jalannya berantakan, bergelombang terus licin karena debu," kata Indra warga Kelapa Gading kepada Kompas.com, Minggu (05/08/2018).

Lalu Reza, warga Pulogadung mengatakan kondisi jalan yang sempit dan penuh debu karena pembangunan LRT membuat arus lalu lintas di Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading tersendat cenderung macet.

"Paling parah dibawah stasiun LRT persis mas itu parah itu bergelombangnya dalem, berdebu juga kalo hujan bahaya itu bisa kepleset kalo ga pelan-pelan," ujar Reza.

Pantauan Kompas.com setelah menelusuri dari perempatan Lampu merah Kelapa Gading hingga Jalan Raya Kelapa Nias, kondisi jalan yang bergelombang, berdebu serta berlubang membuat para pengendara harus melambatkan laju kendaraannya. Hal tersebut membuat arus lalu lintas tersendat.

Pada pukul 18.00 WIB Kondisi lebih parah berada tepat di bawah stasiun LRT, jalan yang sempit serta berpasir menimbulkan kemacetan.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengaku jalan di bawah LRT Kelapa Gading masih berantakan. Dirinya meminta kepada Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto segera memperbaiki ruas jalan di sana.

"Terkait dengan LRT, pengembalian jalan bawah, jalan, kan, masih berantakan. Jadi, masyarakat dan pemakai jalan di Kelapa Gading belum acungkan jempol," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (4/8/2018).

Saefullah meminta Dwi melaporkan kesulitan-kesulitan perizinan dalam memperbaiki ruas jalan di bawah jalur LRT itu. Perizinan itu akan dipermudah sehingga perbaikan jalan bisa segera direalisasikan.

"Nanti kalau ini jalannya sudah di-layer lagi, di-hotmix lagi, yakin ini jempol ngacung buat DKI," kata Saefullah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/05/19270501/menelusuri-ruas-jalan-di-bawah-jalur-lrt-kelapa-gading-yang-masih

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke