Salin Artikel

Seorang Pemuda Diduga Dianiaya Pamdal Lapangan Banteng

Pihak keluarga menyatakan, Iyan merupakan seorang penderita epilepsi. Dalam sebuah pengumum di media sosial, saat Iyan dinyatakan hilang dari rumah dan belum ditemukan, pihak keluarga menyebutkan, pemuda itu merupakan orang berkebutuhan khusus.

Kakak Iyan, Sari mengatakan, penganiayaan itu mengakibatkan Iyan menderita luka lebam di seluruh wajah, serta luka bekas sudutan puntung rokok di seluruh tubuh.

"Adik saya habis dianiaya seperti binatang oleh petugas. Wajahnya lebam, sudutan di seluruh tubuh. Bahkan waktu saya ke sana masih ada tembakau," kata Sari saat ditemui Kompas.com di Polres Jakarta Pusat, Senin siang.

Sari menceritakan, kejadian bermula saat Iyan pergi dari rumah Jumat pagi pekan lalu. Iyan biasanya pergi tanpa pamit dan pada sore hari pulang kembali ke rumah di Jalan Cempaka Putih Utara.

Namun, hingga Jumat malam Iyan belum pulang. Pihak keluarga kemudian mencari dia ke sejumlah lokasi, termasuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Namun Iyan tak ditemukan.

Keluarga lalu memasang pengumuman di media sosial tentang Iyan yang tidak pulang ke rumah. Dalam pengumuman itu disebutkan bahwa Iyan merupakan orang berkebutuhan khusus.

Sabtu pagi hingga siang, keluarga melanjutkan pencarian hingga ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya, Jalan Kembangan Raya, Jakarta Barat. Saat Sari tiba di panti, petugas panti menyatakan, Iyan berada bersama mereka. Namun, sebelum dipertemukan, petugas menanyakan kondisi Iyan saat pergi dari rumah.

"Saya kan enggak lagi tinggal di rumah, saya tanyakan ke orang rumah. Badannya bersih kok. Tiba-tiba dikirim ke saya foto badan Iyan. Saya terkejut badannya habis dipukuli, sudutan rokok. Wajahnya bengkak, mata ada darahnya. Dan tangannya habis diborgol," ujar Sari.

Sari mengatakan, pihak panti menerima Ian dengan kondisi seperti itu dari petugas pengamanan di Lapangan Banteng.

"Saya terkejut. Dia langsung merangkul saya. Dia takut," ujar Sari.

Sari mengatakan, berdasarkan keterangan Iyan, dia dipukuli karena diduga sebagai pencuri. Petugas menemukan uang Rp 2,4 juta dari kantong Iyan dan uang itu diduga sebagai hasil curian.

Sari mengatakan, uang tersebut sebenarnya hasil kerja keras Iyan. Sehari-hari Iyan memungut botol plastik dan membantu mengangkat barang orang yang pindahan. Iyan, kata Sari, biasa membawa uang sebanyak itu dibanding menyimpannya di rumah.

"Itu hasil keringat dia sendiri. Tapi kenapa dituduh maling," kata Sari.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/20/14470411/seorang-pemuda-diduga-dianiaya-pamdal-lapangan-banteng

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke