Salin Artikel

Setelah Kasus Pengendara Captiva, PM TNI Copot Stiker yang Disalahgunakan

Kegiatan PM TNI mencopot stiker itu diunggah akun @TMCPoldaMetro.

"PM (Polisi Militer) TNI dan Polri lakukan pencopotan sticker TNI yang dipasang di TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor) karena bukan peruntukannya. @_TNIAU @Arius1988 https://t.co/Nl8NUWCLAn," tulis akun tersebut, Kamis (23/8/2018).

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya Kolonel Inf Kristomei Sianturi membenarkan pencopotan stiker-stiker TNI pada pelat nomor kendaraan di sejumlah ruas jalan di Jakarta.

Stiker TNI dipasang pada pelat nomor mobil yang dikemudikan pengendara tersebut.

"Iya, betul," ujar Kristomei melalui pesan singkat kepada Kompas.com.

Kristomei menyampaikan, pencopotan stiker TNI yang disalahgunakan sebenarnya sudah sering dilakukan. Tujuannya yakni agar tidak ada penyalahgunaan stiker TNI.

"Ini sebenarnya sudah lama dan sering dilakukan," kata dia.

Dengan viralnya video pengendara Captiva, Kristomei mengimbau masyarakat untuk tidak coba-coba menggunakan atribut TNI, termasuk memasang stiker pada pelat nomor kendaraan.

"Agar masyarakat tidak menyalahgunakan menggunakan atribut-atribut yang berbau atau berhubungan dengan TNI secara tidak bertanggung jawab," ucap Kristomei.

Sebelumnya, viral video pengendara Captiva memukul remaja berinisial RA (14) di Tol Jagorawi, Rabu (22/8/2018).

Kakak kandung RA, Reza Achmad, mengatakan, hidung adiknya berdarah akibat pemukulan itu.

Reza menambahkan, pelaku pemukulan diduga seorang anggota TNI karena ada stiker TNI di mobil Captiva yang dikendarai pelaku.

Namun, polisi memastikan pengendara Captiva itu bukan anggota TNI. Pengemudi yang disebut berinisial MA dan telah diamankan petugas itu merupakan seorang wiraswasta.

"Penyidik akhirnya mendapatkan yang diduga melakukan pemukulan, inisial MA. Yang bersangkutan adalah wiraswasta. Di KTP-nya wiraswasta, yang rumahnya ada di Jakarta Utara," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/23/20310951/setelah-kasus-pengendara-captiva-pm-tni-copot-stiker-yang-disalahgunakan

Terkini Lainnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke