Salin Artikel

Polisi Bongkar Kasus Jual-Beli Database Nasabah Kartu Kredit dan Debit

Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary mengatakan, enam tersangka telah ditangkap dan satu tersangka lainnya masih dalam pengejaran polisi.

"Para tersangka yaitu Enos (19), Eldin (21), Fit (37), Brs (42), Frans (31), dan Bedu (42). Tersangka lain berinisial R masih dalam pencarian," kata Ade di Mapolda Metro Jaya, Jumat (7/9/2018).

Ade mengemukakan, mulanya tersangka Enos membeli database kartu kredit dari tersangka R dengan cara memesan melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp dengan harga Rp 500.000 per 3000 data.

Tersangka Enos dan Fit yang merupakan ayah dari Enos menyortir database nasabah untuk mengetahui data yang masih aktif.

"Dengan menggunakan data nasabah yang masih aktif, tersangka berbelanja pulsa di situs Sepulsa.com dengan cara memasukkan seri kartu kredit. Karena jika data nasabah tersebut masih aktif maka muncul permintaan kode OTP," kata dia.

Ade menambahkan, pulsa tersebut kemudian dijual kepada tersangka lain yang berperan sebagai penadah. Pulsa tesebut kemudian diperjualbelikan kembali.

Para tersangka juga dapat melacak kembali database-database tersebut untuk mengetahui apakah nasabah memiliki tabungan di rekening lain.

"Nah mereka bisa tahu apa nasabah itu punya tabungan di rekening lain. Mereka sudah dapat melakukan pembobolan kartu debit tadi," ujar dia.

Pembobolan kartu debit dilakukan dengan megaktifkan aplikasi mobile banking. Para tersangka kemudian memasukkan data-data nasabah dan melakukan trasfer saldo ke rekening penadah.

Ade mengatakan, para tersangka tinggal di Kecamatan Turi Selatan, Palembang, Sumatra Selatan. Namun kasus ini ditangani Polda Metro Jaya karena para korban yang melapor berasal dari Jakarta.

Para tersangka akan dikenakan Pasal 378 KUHP dan atau 362 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/07/18405751/polisi-bongkar-kasus-jual-beli-database-nasabah-kartu-kredit-dan-debit

Terkini Lainnya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke