DEPOK, KOMPAS.com - Pihak kepolisian melakukan prarekonstruksi kasus pembunuhan yang dilakukan AR terhadap seorang pelajar di Depok bernisial AA.
Prarekonstruksi dilakukan di lokasi kejadian di Kali Ciputat, RT 003 RT 009 Cinangka, Sawangan, Depok, Rabu (10/10/2018).
Kapolsek Sawangan Kompol Suprasetyo mengatakan, dalam prarekonstruksi itu, ada 18 adegan yang diperagakan AR saat melakukan pembunuhan terhadap AA.
Adegan di mulai saat AR mengajak AA ke empang hingga penusukan yang menewaskan AA di pinggir kali.
"Kami lakukan prarekonstruksi untuk mencocokan keterangan. Ada 18 adegan," ujar Suprasetyo, saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Suprasetyo mengatakan, dari prarekonstruksi itu diperlihatkan AA tewas dengan 7 kali tusukan di dada, punggung, dan leher.
AA didekap dengan tangan kiri AR sebelum akhirnya ditusuk berulang kali. AR kemudian mendorong tubuh AA ke pinggir kali.
Ponsel milik AA dibawa kabur. AR kabur ke rumah kakaknya yang berada tak jauh dari lokasi.
AR menyimpan kaos yang sudah berlumuran darah di rumah kakaknya. Sedangkan ponsel milik AA disimpan di rumah orangtuanya yang juga berada tak jauh dari rumah kakaknya.
Untuk menghindari amuk massa, ada 40 petugas kepolisian yang berjaga di lokasi.
"Jadi, untuk mensterilkan dan menjaga keamanan di sekitar lokasi," ujar Suprasetyo.
Jenazah AA ditemukan di pinggir kali Ciputat, Sawangan, Depok, Sabtu lalu. Saat ditemukan, terdapat luka sayatan di leher dan tubuh AA.
Dari rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi ditemukannya jenazah AA, seorang pria ada bersama AA sebelum pelajar kelas 3 SMP itu ditemukan tewas.
Polisi lalu membentuk tim khusus dan menangkap AR di kawasan Cipete. Motif pembunuhan karena AR ingin merampas ponsel milik AA yang akan dijual untuk membeli narkoba.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/10/16252111/prarekonstruksi-kasus-kematian-pelajar-di-depok-pelaku-peragakan-18