Asiantoro mengatakan, hal ini karena tiket pesawat Ratna Sarumpaet tidak langsung ke Cile.
"Disparbud dibilang fasilitasi orang kabur, padahal tidak. Kalau mau ke Cile itu transit di Istanbul dan Brazil, tidak ada yang langsung," ujar Asiantoro di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (19/10/2018).
Asiantoro mengatakan, polisi juga mempertanyakan soal tiket saat ia diperiksa sebagai saksi dalam kasus penyebaran berita bohong.
Polisi menanyakan apakah tiket Ratna sudah dibelikan Disparbud.
Dia menjelaskan tiket pesawat untuk Ratna merupakan tiket promo. Selain itu, pihaknya juga meminta agen travel mencarikan tiket transit yang tidak memerlukan visa.
"Urus visa itu, kan, lama, akhirnya transitnya dipilih di Istanbul dan Brazil. Itu enggak pakai visa," kata dia.
Ratna diketahui meminta sponsor ke Pemprov DKI untuk bisa membiayai keberangkatannya ke acara "The 11th Women Playrights International Conference 2018" di Santiago, Cile.
Namun, Ratna batal ke Cile karena ditangkap polisi dan menjadi tersangka atas kasus penyebaran berita bohong atau hoaks.
Pemprov DKI memberikan sponsor Rp 70 juta untuk tiket pesawat, uang saku, dan asuransi perjalanan Ratna Sarumpaet.
Seiring dengan batalnya perjalanan itu, Ratna harus mengembalikan uang sponsor yang diterima.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/19/20164451/disparbud-dki-dibilang-fasilitasi-orang-kabur-padahal-tidak