Salah satu pejalan kaki bernama Sri Hastutik mengungkapkan harus berpegangan pada tiang besi jembatan saat naik ke skybridge. Ketika ditemui Kompas.com, Sri sedang membawa cucunya yang berumur 9 tahun.
Ia pun harus menggandeng cucunya sambil berpegangan pada tiang besi.
"Licin ini, harus pegangan, kalau enggak ya bisa terpeleset. Padahal enggak hujan ya, tapi licin," kata Sri, Rabu (12/12/2018).
Sri pun mengaku sempat membuka alas kakinya untuk naik ke skybridge. Awalnya, ia curiga alas kakinya yang menyebabkan dirinya kesulitan naik ke skybridge.
"Saya tadi malahan lepas sandal. Saya kira licin gara-gara sandal ya, tapi sama saja. Makin licin malahan kalau enggak pakai sandal," tuturnya.
Salah satu pedagang di skybridge bernama Sari mengatakan, lantai ramp skybridge memang licin sejak tempat tersebut dibuka untuk umum. Kendati demikian, ia mengaku kondisi itu membuatnya lebih mudah untuk mengangkat barang naik ke skybridge.
"Memang licin begitu. Enggak tahu ya, memang dibuat begitu atau bagaimana, tapi aku lebih enak ngangkat barang ke atas (skybridge) kalau licin begini. Cuma tinggal diseret saja kan barangnya," kata Sari.
"Kalau orangnya yang pegangan biar enggak jatuh atau terpeleset. Kan sudah ada pegangannya. Tapi memang licin banget, harus hati-hati kalau lagi enggak bawa barang," tambahnya.
Kompas.com mencoba melewati ramp skybridge Tanah Abang pada Rabu pagi. Ramp skybridge Tanah Abang hanya mampu dilintasi dua orang secara bersamaan.
Saat melintasinya, pejalan kaki memang harus berhati-hati sambil berpegangan pada tiang besi agar tidak terpeleset. Para pejalan kaki yang melintas di ramp tersebut juga tak berani saling mendahului.
Kondisi saat turun dari skybridge lebih membahayakan dibandingkan naik ke skybridge karena kondisi lantai ramp yang cukup licin. Padahal, kawasan Tanah Abang saat itu belum diguyur hujan.
Kompas.com masih menunggu konfirmasi dari PD Sarana Jaya terkait penyebab ramp skybridge yang cukup licin itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/12/13360361/pejalan-kaki-keluhkan-kondisi-skybridge-tanah-abang-yang-licin