Salin Artikel

"Gelombang Tsunami yang Kedua sampai Lantai Dua Hotel..."

Gelombang tsunami yang pertama hanya masuk sampai lobi hotel tempat ia menginap.

Selang beberapa detik kemudian, gelombang tsunami yang lebih tinggi datang hingga mencapai lantai dua hotel.

"Airnya memang enggak tinggi. Yang pertama cuma sampai lobi, yang kedua memang lebih tinggi, sampai lantai dua, tetapi gelombangnya itu keras," ujar Rika saat ditemui Kompas.com di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (24/12/2018)

Rika mengaku pertama kali berkunjung ke Pantai Anyer untuk berlibur.

Ia bersama suami, anak, menantu, dan kedua cucunya menginap di Hotel Keraton Krakatoa yang lokasinya berdekatan dengan bibir pantai.

Ia pun tak menyangka rencana liburannya berakhir dengan bencana tsunami.

Saat gelombang tsunami yang kedua datang, tubuh Rika langsung terhempas ke jalam seberang hotel sehingga menyebabkan ia tak sadarkan diri.

Saat sadar, ia telah berada di bawah kolong mobil. Beruntungnya, ia langsung ditemukan oleh suaminya dan dibawa ke bukit sembari menunggu bantuan medis datang.

"Saat terlempar itu, saya sudah enggak sadar. Pas sadar, saya sudah ada di bawah kolong mobil. Badan saya sudah enggak bisa digerakin lagi karena sudah patah. Tangan saya, tulang panggul, tulang ekor, dan rahang saya sudah patah," kata Rika.

Menurut Rika, sesaat sebelum gelombang tsunami datang, ia sempat mendengar gemuruh erupsi dari Gunung Anak Krakatau.

Kendati demikian, masyarakat sekitar berusaha menenangkan dirinya dengan alasan suara gemuruh itu biasa terdengar.

"Saat saya awal sampai, memang mendengar gemuruh, tetapi pas saya tanya ke warga sekitar, hal itu sudah biasa," kata Rika.

Akibat terjangan gelombang tsunami itu, Rika mengalami retak tulang pada bagian rahang, tulang panggul, tulang ekor, dan tangan.

Saat ini, ia dirawat di RSUP Fatmawati, Tangerang Selatan. Selanjutnya, ia menunggu waktu untuk menjalani operasi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/25/06261861/gelombang-tsunami-yang-kedua-sampai-lantai-dua-hotel

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke