Salin Artikel

Sempat Bersih, Kali Pisang Batu Bekasi Kembali Dipenuhi Sampah

Pantauan Kompas.com, tumpukan sampah memang tak separah beberapa minggu yang lalu ketika sampah menutupi seluruh badan kali. Kini sampah sepanjang sekitar 100 meter kembali tersendat di Kali Pisang Batu. Air kali pun juga terlihat berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau menyengat.

Muhtasor, warga sekitar kali mengatakan pasca sampah diangkut oleh alat berat milik Pemkab Bekasi beberapa minggu yang lalu, sampah hilang dari Kali Pisang Batu.

"Tapi ini ada lagi Mas muncul lagi sampahnya numpuk tuh. Tadinya pas diangkut bersih cuma sekarang begini lagi," kata Muhtasor saat ditemui di sekitar kali, Minggu (20/1/2019).

Menurut Muhtasor, sampah kembali muncul akibat terbawa arus air kali saat hujan lebat mengguyur wilayah Bekasi beberapa hari ke belakang.

"Ini gara-gara hujan Mas, lagi kemarin apa lusa ghujan terus mungkin ini sampah ke bawa arus jadi tersendat di sini," ujar Muhtasor.

Sementara itu Mukhlis, warga lainnya mengatakan tumpukan sampah itu sebagian berasal dari sisa sampah yang tak terangkut alat berat.

"Ini sisaan sampah yang enggak keangkut kemarin sama alat berat. Jadi sampahnya ke pinggir-pinggir tepian kali. Terus ada arus dia ke bawa," tutur Mukhlis.

Dia berharap, tumpukan sampah itu bisa cepat diangkut kembali oleh pihak Pemkab Bekasi sebelum tumpukan itu bertambah banyak.

Sebelumnya, lautan sampah di Kali Pisang Batu, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi selesai diangkut pada Selasa (15/1/2019). Kondisi kali pasca diangkut sempat bersih dari sampah, namun belakangan ini sampah kembali muncul dan tersendat di aliran kali.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/20/20585241/sempat-bersih-kali-pisang-batu-bekasi-kembali-dipenuhi-sampah

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke