Salin Artikel

Sering Banjir, Warga Ciracas Tagih Janji Pemprov Bangun Waduk

Seperti yang terjadi pada Senin (11/2/2019) malam, banjir setinggi setengah hingga 1,5 meter merendam kawasan tersebut sebagai dampak luapan Kali Cipinang.

Salah satu warga, Abian Syam (22), menyebut banjir kerap melanda karena hilangnya daerah resapan yang kini dijadikan kompleks perumahan.

"Dulu di sini ada sawah buat resapan air, tapi sekarang sudah jadi kompleks warga. Sejak saat itu, banjirnya selalu tinggi," kata Abian di lokasi, Senin malam.

Ia mengatakan, sempat ada wacana untuk pembangunan waduk oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2017 guna mengatasi banjir di kawasan itu.

Namun, rencana tersebut tak kunjung direalisasikan sejak pergantian gubernur.

"Pas zaman Pak Ahok tadinya mau dibangun waduk di dekat sini. Tapi enggak tahu kenapa sampai sekarang enggak ada kabarnya," tutur Abian.

Ia berharap wacana pembangunan waduk tersebut bisa segera direalisasikan.

"Saya harap sih ini ada solusinya ya. Ini jalan sudah ditinggiin 30 sentimeter saja masih banjir. Bagaimana kalau enggak ditinggiin? Untung rumah saya sudah ditinggiin. Kalau jalan lagi ke dalam kompleks bisa 1,5 meter. Biasanya surutnya lama, 4 sampai 5 jam," ucapnya.


Warga lain, Apoy (45), berharap setidaknya ada pembangunan saluran untuk mengatasi derasnya aliran air yang meluap dari Kali Cipinang.

"Di jalan yang sesudah Kali Cipinang itu enggak ada saluran. Maka, airnya deras ke semua jalan, bahkan masuk ke rumah warga," ujar Apoy.

"Setidaknya ada saluran walaupun kecil, istilahnya sebagai penahan air," lanjutnya.

Warga lainnya, Laras (50), justru berharap pemerintah lebih tangkas dalam menangani permasalahan yang bertahun-tahun membebani warga ini.

"Itu dekat kantor kelurahan, kan, ya, harusnya menurut saya dari pemerintah harus ada solusi," ucap Laras.

Ia bingung lantaran setiap banjir dirinya dan warga lain seakan mempunyai pekerjaan tambahan.

"Ya gitu, Mbak harus evakuasi barang dan lain-lain. Belum lagi jagain anak, kan, takut main air," katanya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, banjir nampak memasuki rumah-rumah warga yang berada di dataran lebih rendah.

Banjir terjadi lantaran meluapnya Kali Cipinang hingga menyebabkan arus yang cukup deras di sekitar perumahan warga.

Aliran banjir ini pun bercampur dengan sampah-sampah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/11/23495841/sering-banjir-warga-ciracas-tagih-janji-pemprov-bangun-waduk

Terkini Lainnya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke